Qona'ah Sifat Terpuji Yang Sangat Banyak Manfaatnya Dalam Kehidupan

Gambar Ilustrasi (beritalima.com)

Qana’ah adalah sikap rela menerima dan merasa cukup atas hasil yang diusahakannya serta menjauhkan diri dari dari rasa tidak  puas dan perasaan kurang. Orang yang memiliki sifat qana’ah memiliki pendirian bahwa apa yang diperoleh atau yang ada pada dirinya adalah kehendak Allah. Sungguh, nikmat Allah itu sangat banyak, nikmat Iman dan Islam, nikmat kesehatan, nikmat ilmu, nikmat memiliki orangtua, istri, anak-anak, nikmat tempat tinggal nikmat pekerjaan, nikmat makanan, nikmat air, nikmat harta dan sebagainya yang tidak ada satupun manusia yang sanggup menghitungnya. Allah سبحانه وتعالى berfirman :

وَاٰتٰىكُمْ مِّنْ كُلِّ مَا سَاَلْتُمُوْهُۗ وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَاۗ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَظَلُوْمٌ كَفَّارٌ

Artinya : “Dan Dia telah memberikan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).” (QS. Ibrahim ayat 34).

            Tidak hanya manusia, bahkan seluruh makhluk pun Allah telah menjamin rezeki mereka, Allah سبحانه وتعالى berfirman :

وَمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۗ كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ

Artinya : “Dan tidak satupun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)”. (QS. Hud ayat 6)

            Sifat Qanaah merupakan salah satu sifat yang sangat penting yang harus dimiliki oleh seorang hamba, karena sifat tersebut akan memancarkan semangat, kebahagiaan dan energi positif bahwasanya semua rezeki sudah dijamin oleh Ar Razzaq yaitu Pemberi Rezeki, Allah سبحانه وتعالى. Ia tidak akan merasa gelisah dalam hidup, ia hanya mengabdikan diri kepada Allah dengan segala amal shalih yang sanggup ia lakukan karena ia hanya mengharapkan keridhaan-Nya sehingga Allahpun meridhai dan mencintainya. Ia tidak akan berkeluh kesah bahkan dari waktu ke waktu, hari ke hari ia semakin bersyukur dengan nikmat-nikmat yang Allah berikan, maka Allah pun akan semakin mencintainya dan menambah-nambah nikmat-Nya, sesuai dengan janji-Nya, dan Allah tak pernah sekali-kali menyalahi janji-Nya.

Salah satu nasihat Imam Syafi’i adalah tentang sikap qanaah, yaitu selalu merasa cukup atas segala nikmat yang telah diberikan dan selalu ridha atas hasil yang telah didapatkan. Beliau berkata :

رأيت القنا عة رأس الغنى           فصرت بأذيالها ممتسك

 يراني على بابه فلاذا                ولاذا يراني به منهمك 

أمر على الناس شبه الملك           بلا درهم فصرت غنيا

"Menurutku Qana'ah adalah orang paling kaya sesungguhnya, oleh karenanya aku tetap mempertahankannya, namun demikian bukan berarti aku hanya berpangku tangan dan tidak berusaha sama sekali, sehingga aku kaya raya tanpa uang, yang berjalan di depan orang orang seperti raja".

Semoga kita memiliki sifat qana'ah, hidup sederhana, mensyukuri nikmat Allah atas dirinya. Pada hakikatnya orang yang qana'ah adalah orang paling kaya hidupnya di dunia ini, meskipun tidak memiliki harta benda, namun merasa cukup atas pemberian Allah atas dirinya, itulah namanya hidup bahagia, sementara orang yang memilki harta yang banyak, kaya raya selalu merasa kurang dan kurang. Orang kaya, orang tenar, artis, belum tentu bahagia, dan bukan ukuran bahagia, karena bahagia terletak dihati yang bening.

Terbukti banyak kita dapati berita-berita bahwasanya orang kaya bunuh diri karena tidak mampu memahami makna hidup, sehingga memilih jalan pintas untuk mengakhiri hidupnya. Sebagaimana orang bijak mengatakan : Dunia ini tidak cukup bagi seorang yang rakus, padahal semua kebutuhan manusia yang berjumlah hampir 8 milyar tertampung semua. Itulah hakikatnya Qana'ah itu, mereka kaya, merasa cukup atas pembagian rezeki yang telah diatur oleh Allah, tidak iri hati melihat orang lain sukses dan mendapat nikmat, mendapat jabatan, mendapat posisi strategis dalam satu instansi atau perusahaaan, menerima apa adanya, terlebih lagi mendoakan yang lain agar berbahaya, itu adalah perilaku tercela.

Semoga kita dapat memiliki sifat Qana'ah sebagai modal kita menatap masa depan yang cerah, tidak iri hati melihat orang kaya yang ada di tetangganya, menikmati hidup apa adanya tidak berkeluh kesah. Pribadi kita haruslah senang melihat orang lain senang dan sukses, tidak senang melihat orang lain susah, terlebih susah dan dongkol melihat orang lain senang. ain senang. 

والله أعلم بالصواب

Penulis : Ustadz Muhammad Nazar, S.Pd