Salah Satu Tanda Kiamat Adalah Ketika Amanah Disia-siakan

Gambar : www.saturadar.com

Amanah adalah sebuah sikap yang mulai langka pada saat ini. Amanah merupakan rasa memiliki tanggung jawab (mas'uliyah) terhadap pekerjaan di semua líni, yang tanggung jawab tersebut diserahnya kepada seseorang yang dipercaya. Untuk menjaga amanah, maka perlu menjaga kualitas dan arahnya secara benar agar berjalan sebagaimana seharusnya.

Banyak 'pengkhianatan' yang terjadi, bahkan dapat dilihat secara terang-terangan. Sebagian besarnya malah telah menjadi budaya. Hingga orang-orang tidak malu-malu lagi tertangkap basah telah berkhianat, bahkan terang-terangan bekerja sama. Contoh perbuatan khianat yang sering dilakukan adalah korupsi yang mengambil hak-hak yang seharusnya diterima oleh rakyat, akan tetapi yang terjadi adalah si Pemimpin tidak menjalankan amanah, malah mengambil hak rakyat yang dipimpinnya. Yakinlah, mereka tidak sedang mencari pahala dan ridha Allah:

Meski sebagai manusia, fitrah kita pada dasarnya baik dan berketuhanan, tetapi, kita juga memiliki syahwat dan nafsu yang cenderung menuntut pemuasan kehendak. Pesona dunia yang memikat, iman yang ala kadarnya, sedang daya tarik keburukan seringkali lebih kuat dibanding daya tarik kebaikan, bukanlah perkára yang mudah untuk dihadapi. Seringkali pula kita tak mampu berfikir 'jauh' dan 'dalam'. Serta menjadi tidak sabar menghadapi godaan kelezatan yang ada.

Ini masalah nurani yang bertahta di dalam. hati, bukan semata pengetahuan yang ada dalam fikiran. Masalah hamba yang kalbu bersinar, bukan manusia yang semata pintar. Bahwa semua akan dimintai pertanggungjawaban, serta pengkhianatannya adalah kehinaan dan penyesalan. Agar jabatan tidak melulu disambut suka cita.

Karena itu, baginda Rasulullah pun menolak permintaan Abu Dzar akan jabatan. Engkau lemah, sedang ia adalah amanah, sabda Baginda. Hebatnya, Rasulullah melakukan itu justeru karena cinta beliau kepada Abu Dzar yang demikian besar. Dan bukankah memang begitu seharusnya sikap cinta? Bukan malah menjerumuskan agar 'bermain api' dengan amanah.

Jangan berkhianat! Selain merugikan diri sendiri, seringkali ia pun adalah kerugian bagi banyak orang lain di luar sana. Meski kita sering tidak peduli, namun bukan berarti mereka menjadi tidak berarti. Pengabaian hak-hak mereka inilah yang bisa jadi menjadi hal yang paling kita sesali, nanti.

Alangkah mahalnya para pemikul tugas yang kuat dan amanah! Bersama merekalah ..kebajikan dan keadilan akan tegak. Kemudian merajai muka bumi dengan barakah. Dan alangkah hinanya para pengkhianat! Yang hanya memikirkan diri sendiri dan sesaat. Kemudian abai akan seimua akibat yang tanda-tandanya telah merekah.

Padahal jika suatu urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, kemudian amanah ditelantarkan, tunggulah kehancuran yang telah menampak di pelupuk mata. Dan itu berarti; saatnya telah mendekat. Kiamat!