Kisah Perjuangan The Cinderella Man, James J Braddock
Cacian dan cemoohan penonton serta ulasan
buruk dari wartawan sudah menjadi makanannya sehari-hari. Tapi, bukan itu yang
membuatnya berhenti bertinju, melainkan tulang tangan kanannya yang retak
membuatnya harus berpikir ulang untuk meneruskan karier di dunia tinju.
Akhirnya, pada tahun 1929, Braddock memutuskan mengundurkan diri dari dunia tinju. Pada saat
yang sama, investasi yang sebenarnya ia siapkan untuk masa depannya di sebuah bank dan
perusahaan taksi hilang sia-sia. Amerika dilanda resesi besar di akhir 1929.
Dia pun menjadi bangkrut.
Karena tidak mempunyai
keterampilan lain selain bertinju, Braddock harus mencari
pekerjaan untuk menghidupi istri dan tiga anaknya. Setiap hari, ia berjalan
sejauh lima kilometer ke pelabuhan Weehawken dan Hoboken hanya untuk
mendapatkan pekerjaan di sana, itu pun kalau ada. Biasanya, ia menjadi kuli
angkut untuk barang-barang yang baru datang di pelabuhan itu. Jika tidak ada,
ia ke West New York melanjutkan tiga kilometer perjalanan untuk mencari
pekerjaan. Seandainya tidak dapat juga, ia pulang ke rumah, membersihkan
tumpukan salju yang menutupi jalanan dan pekarangan rumahnya. Tetangga yang
biasanya menyalami dan menyapanya setiap hari, sekarang hanya diam dan menjauh
melihatnya. Selama sembilan bulan dalam hidupnya Braddock harus menjalani
rutinitas ini.
Joe Gould, yang merupakan teman sekaligus
manajer Braddock, membujuk Jimmy Johnston, salah satu promotor di Madison
Square Garden, untuk memberikan pertarungan buat Braddock. Jim Braddock akhirnya
bisa bertinju kembali. Lawan pertamanya adalah Corn Griffin yang dapat
dikalahkannya dengan mudah. Lawan berikutnya adalah John Henry Lewis dan
kemudian Art Lasky. Semua lawannya berhasil dikalahkan dan itu memberinya tiket
untuk menjadi penantang utama di kelas berat melawan Max Baer.
Dengan usia yang tidak lagi muda, Braddock
tidak diunggulkan. Tapi ia punya senjata baru akibat pekerjaannya di pelabuhan.
Tangannya jadi lebih kuat. Karena tangan kanannya sedang sakit saat itu, maka Braddock
bekerja lebih sering mempergunakan tangan kirinya. Tangan kirinya hampir sama
hebat melancarkan jab seperti juga tangan kanannya. Padahal dulunya hanya
tangan kanan Braddock yang menakutkan.
Hasilnya? Braddock menang dan menjadi juara
dunia kelas berat yang baru. Perjalanannya dari hidup yang melarat sebagai
pecundang dan sekarang menjadi juara dunia bergelimang harta membuatnya
dijuluki 'The Cinderella Man'.
Jim Braddock memberikan pelajaran tentang
pentingnya kesabaran dan kegigihan meraih kesempatan. Setiap orang pernah mengalami kegagalan, akan
tetapi hanya yang berjuang yang akan menang.
Posting Komentar untuk "Kisah Perjuangan The Cinderella Man, James J Braddock"