Bulan Pernah Membelah, Temuan Ilmiah Yang Membuktikan Kebenaran Mukjizat Nabi Muhammad SAW
Suatu ketika penduduk Makkah meminta agar Rasulullah menunjukkan tanda kenabian dengan membelah bulan. Menurut Kaum Kafir Quraisy waktu itu, mustahil Nabi Muhammad SAW sanggup melakukannya, sehingga pemintaan itu dimaksudkan untuk mengolok-olok sang rasul. Akan tetapi Rasul pun menyanggupi. Beliau memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar membelah bulan. Pada waktu itu bulan senang purnama sehingga setiap orang jelas melihatnya, Ajaib, bulan benar-benar terbelah dua! Nabi SAW berseru, “Lihatlah!”. Seketika masyarakat Kafir Quraisy menjadi gempar seakan tak percaya kejadian besar terjadi di hadapan mereka.
Untuk mengabadikan peristiwa itu, Allah ceritakan dalam Al-Qur’an sehingga turunlah firman Allah, “Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan. Dan jika mereka melihat suatu tanda, mereka berpaling dan berkata, 'Sihir yang terus menerus.” (Al-Qamar: 1-2).
Bertahun-tahun kejadian tersebut menjadi misteri, bagi orang yang beriman tentu tidak susah untuk percaya terhadap kejadian tersebut. Akan tetapi bagi non muslim bahkan sebagian umat Islam sendiri ragu akan kebenaran kejadian tersebut. Hingga suatu hari di sebuah seminar di Fakultas Kedokteran Universitas Cardiff di Wales, Inggris, awal tahun 2000-an. Hadir di situ Dr Zaglul An-Najjar, penulis buku Pembuktian Sains dalam Sunah. Seorang laki-laki berkebangsaan Inggris berdiri dan meminta izin untuk berbicara. Ia mengenalkan dirinya bernama David M Pidcock, seorang Muslim dan tengah memimpin sebuah organisasi Islam di negaranya.
Sebelumnya ia non-Muslim. Peristiwa keislamannya berawal ketika seorang sahabat Muslim meminjamkan Al-Qur'an kepadanya. Kebetulan saat itu ia tengah intens mempelajari agama-agama di dunia. Pidcock mulai mempelajari halaman demi halaman Al-Qur'an hingga tiba pada Surat Al-Qamar: 1- 2. Ia tak percaya isi surat itu. Maka ia langsung menutup Al-Qur'an dan meninggalkannya.
Allah rupanya berkehendak lain, tak berapa lama kemudian ia menonton siaran televisi BBC. Seorang penyiar tengah mewawancarai tiga astronom Amerika Serikat (AS) tentang aktivitas mendaratkan manusia ke bulan, Saat itu tahun 1978. Sang penyiar mengkritik kebijakan pemerintah AS yang mengirim manusia ke bulan. Kebijakan itu telah menghabiskan biaya sekitar 100 juta dolar AS. Ini pemborosan. Bila dana tersebut diberikan kepada jutaan orang yang kelaparan akan jauh lebih berfaedah.
Para ilmuwan itu membela diri, mereka mengatakan bahwa perjalanan tersebut telah membuktikan satu fakta penting yang seandainya mereka mengeluarkan dana berkali-kali lipat dari dana itu untuk membuat manusia yakin dan menerima fakta tersebut, tetap tak ada seorang pun yang akan mempercayainya.
Si penyiar sontak bertanya,“Fakta apa itu?”
Para ilmuwan itu menjawab bahwa bulan pada masa dahulu kala pernah terbelah, kemudian melekat lagi. Bekas-bekas yang menunjukkan fakta ini sangat terlihat di permukaan bulan sampai ke dalam perut bulan.
“Begitu mendengar ini saya langsung melompat dari kursi yang saya duduki di depan televisi dan berkata dalam hati bahwa sebuah mukjizat telah terjadi pada Muahammad 1.400 tahun yang lalu,”' kata Pidcock.
“Al-Qur`an telah menyebutkannya dengan perincian yang begitu mengagumkan. Ini pasti agama yang benar,” kata Pidcock lagi. Ia pun memeluk Islam.
Peristiwa terbelahnya bulan banyak dilansir berbagai kitab hadits dan sirah berdasarkan penuturan sejumlah sahabat, di antaranya Abdullah bin Umar dan Abdullah bin Abbas Radhiyallahu 'anhum. Sejarah India dan Cina Kuno juga telah menceritakan peristiwa ini.
Akan tetapi saat ini banyak bukti-bukti ilmiah yang menunjukkan kebenaran Al-Qur’an yang disembunyikan, sehingga orang menjadi ragu setiap menemukan pembahasan sains yang isinya sesuai dengan Al-Qur’an.
Dari berbagai sumber/Hidayatullah.com
Posting Komentar untuk "Bulan Pernah Membelah, Temuan Ilmiah Yang Membuktikan Kebenaran Mukjizat Nabi Muhammad SAW"