Menjadi Pemuda Pewaris Kemuliaan Islam
Foto Ilustrasi : Pemuda Islam
Suatu hari Umar bersama Abdullah bin Dinar bertemu dengan seorang remaja penggembala. Melihat remaja tersebut seorang, akhirnya Abdullah bin Umar menghampirinya. Kemudian terjadilah percakapan antara Umar dan remaja tersebut.
“Wahai remaja penggembala, saya mau membeli seekor kambingmu, panggil Umar.
“Kambing itu bukan milik saya. Saya cuma seorang budak." Jawab remaja itu.
Umar ingin mengetahui kejujuran remaja tersebut, ia pun mencoba membujuk, “Katakan saja kepada tuanmu kalau seekor kambingnya diterkam serigala.
Tiba-tiba dengan mantap remaja itu menjawab, “Lalu dimanakah Allah?” Mendengar jawaban tersebut, Abdullah bin Umar pun merasa takjub dengan jawaban remaja tersebut. Di usia remaja dan saat sedang seorang diri, remaja tersebut masih ingat dan takut kepada Allah.
Itulah sepenggal kisah di antara kisah-kisah yang menggambarkan kecemerlangan pemuda-pemuda di awal masa Islam, yang jika kita bersedia membuka dan mebacanya dengan seksama niscaya akan terlukis pribadi-pribadi yang sempurna, dinamis, sangat antusias terhadap pahala dan keutaman, serta sangat takut kepada Allah dan khawatir dengan dosa-dosa dan berbagai akibat yang ditimbulkan.
Sungguh sangat menakjubkan! Bagaimana tidak, coba simak bagaimana kekuatan akidah mereka, seperti apa kekhusukan ibadah mereka, betapa kuatnya kecintaan mereka kepada Islam dan kaum muslimin. Hati mereka murni dengan kesantunan dan kelemahlembutan, tingginya keberanian dan keperwiraan mereka, dan mulianya cita-cita mereka. Wajar jika Rasulullah SAW pun sampai memujinya. Dalam sebuah hadist Rasulullah SAW bersabda “Sebaik-baik kalian adalah masaku, kemudian setelahnya, kemudian setelahnya.” (Muttafaq 'Alaih).
Sungguh menakjubkan Mengagumkan bukan?
Maka mari kita bandingkan dengan kebanyakan pemuda di zaman kita saat ini? Seperti apa perbandingannya? Kondisi seperti membandingkan antara langit dan bumi. Siapapun yang bersedia melihat dengan jujur dan memberikan penilaian dengan penuh kepedulian, niscaya akan menemukan kenyataan yang sangat memprihatinkan. Sepertinya temali kemuliaan itu sudah terputus, keutamaan itu sudah terhapus hampir tanpa sisa. Apa yang ada saat ini adalah pekatnya fitnah, dan kebanyakan pemuda Islam tertipu dengan kesia-siaan.
Maka menjadi pemuda Islam yang cinta kepada Allah dan rasul-Nya, mau mengamalkan ajaran Islam secara kaffah serta berakhlak mulia, maka merekalah para pewaris kemuliaan di masa yang akan datang.
Posting Komentar untuk "Menjadi Pemuda Pewaris Kemuliaan Islam"