Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hikmah Dibalik Perintah Menutup Aurat bagi Wanita Muslimah

Hikmah Dibalik Perintah Menutup Aurat bagi Wanita Muslimah
Gambar : Kibrispdr.org

Menutup aurat merupakan perintah Allah kepada segenap kaum muslimin. Untuk itu Allah SWT memerintahkan setiap laki-laki dan perempuan untuk menjaga pandangannya dari hal-hal yang diharamkan. Termasuk di dalamnya adalah melihat aurat wanita yang bukan muhrimnya. Bagi muslimah seluruh tubuhnya adalah aurat kecuali muka dan telapak tangan.

Allah SWT memberikan perintah yang jelas dalam Al-Qur’an agar setiap muslim menutup auratnya. Allah SWT berfirman yang artinya, "Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, “Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak dari mereka. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedada mereka, dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung" (QS. An-Nur : 31)

Dalam ayat yang lain Allah berfirman yang artinya, “Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, 'Hendaklah mereka menjulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenali, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS.Al-Ahzab:59).

Menutup aurat merupakan identitas keislaman bagi muslimah, pakaian dan jilbab yang dikenakannya menjadi pembeda dirinya dari wanita-wanita musyrik. Dengan menutup aurat secara benar juga bisa mencegah agar muslimah tidak diganggu oleh lelaki jahat, baik dengan tangan maupun tatapan matanya.

Rasulullah SAW pernah menegur Asma binti Abu Bakar ketika datang ke rumah Nabi dengan mengenakan busana yang agak tipis. Rasulullah SAW memalingkan mukanya seraya berkata, "Wahai Asma! Sesungguhnya wanita jika sudah baligh maka tidak boleh nampak dari anggota badannya kecuali ini dan ini (beliau mengisyaratkan ke muka dan telapak tangan)."

Selain itu, Islam melarang melihat aurat orang lain. Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah seorang lelaki melihat aurat lelaki (lainnya), dan janganlah pula seorang wanita melihat aurat wanita (lainnya). Seorang pria tidak boleh bersama pria lain dalam satu kain, dan tidak boleh pula seorang wanita bersama wanita lainnya dalam satu kain."(HR. Muslim)

Begitu tingginya Islam memuliakan wanita, akan tetapi masih banyak wanita yang tidak mau menutup auratnya. Bahkan ada sebagian wanita yang berpakaian padahal pada hakekatnya telanjang sebagaimana hadits Rasulullah tentang orang yang tidak mendapatkan baunya surga. Rasulullah bersabda, “Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: (yang pertama adalah) Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan (yang kedua adalah) para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berpaling dari ketaatan dan mengajak lainnya untuk mengikuti mereka, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian" (HR. Muslim)

Untuk kondisi saat ini, kadangkala timbul rasa was-was bagi wanita untuk menutup aurat. Sebagian merasa tidak nyaman, kurang cantik, ribet, takut omongan orang, tidak gaul dan lainnya. Padahal menutup aurat bukan sekedar menunjukkan jati diri sebagai seorang muslimah, melainkan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah akhlak yang menjadi kunci kerusakan moral hari ini. Betapa banyak wanita-wanita mengumbar aurat yang menjadi penyebab rusaknya moral dan akhlak umat manusia, khususnya generasi muda. Karena itu, perbaikan terhadap wanita adalah keharusan. Menutup aurat bagi wanita adalah kewajiban sebagai bentuk ketaatan kepada Allah. Allah yang akan memuliakan dan meninggikan derajat mereka, bukan omongan manusia.

Banyak hikmah yang bisa diambil dengan menutup aurat bagi wanita. Yang paling utama adalah menunjukkan ketinggian Islam menghargai kaum wanita. Memuliakan mereka. Menempatkan setinggi-tingginya peradaban manusia. Karena kehancuran suatu umat sangat tergantung baik dan buruknya wanita yang ada didalamnya. Jika wanitanya rusak, rusaklah bangsa tersebut, sebaliknya jika wanitanya baik, baiklah bangsa tersebut.

Menutup aurat juga menunjukkan kemuliaan akhlak pemiliknya. Baik dalam pandangan manusia apalagi di hadapan Allah. Seorang muslimah hanya menampaknya auratnya kepada orang yang berhak atas dirinya. Tidak diobral. Juga sebagai sarana untuk menghindari fitnah yang banyak terjadi di kalangan masyarakat hari ini.

Sumber : Ar Risalah

Posting Komentar untuk "Hikmah Dibalik Perintah Menutup Aurat bagi Wanita Muslimah"