Tiga Fasilitas Yang Dimiliki Manusia Untuk Mendapatkan Ilmu

Foto : Ustadz Muhammad Nazar

Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah سبحانه وتعالى yang paling istimewa, di antara sebab keistimewaannya adalah lantaran manusia dianugerahkan ilmu pengetahuan sehingga dapat menjadi Khalifah (yang mengatur, menjaga dan memelihara) bumi. Oleh karena itu, merupakan sebuah kewajiban bagi manusia untuk menempuh pendidikan agar memperoleh ilmu pengetahuan sehinga dapat menuju kepada peradaban yang baik. Keberhasilan suatu peradaban di suatu negara sangatlah tergantung kepada implementasi pendidikan di negara tersebut, apabila manusia mengabaikan pendidikan ini, maka hilanglah ilmu pengetahuan dan tidak akan tercapai kepada peradaban yang baik.

Manusia diciptakan dengan serangkaian proses di dalam perut ibunya, kemudian dilahirkan ke dunia dalam keadaan lemah dan tidak mengetahui apa-apa, namun Allah سبحانه وتعالى mengaruniai manusia dengan 3 fasilitas utama untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, yaitu Pendengaran, Penglihatan dan Hati Nurani, sebagaimana firman-Nya di dalam surah An Nahl ayat 78 :

وَاللّٰهُ اَخْرَجَكُمْ مِّنْۢ بُطُوْنِ اُمَّهٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ شَيْـًٔاۙ وَّجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَالْاَفْـِٕدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur”. (QS. An Nahl : 78)

Syeikh Abdurrahman As Sa’di mengatakan di dalam Tafsirnya : Dialah Allah, Dzat satu-satunya yang mencurahkan semua kenikmatan ini, yang mana “mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun” tidak berdaya untuk berbuat apapun. Kemudian Dia “memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati” secara khusus, Allah menyebutkan tiga anggota tubuh ini, karena nilai kemuliaan dan keutamaannya (yang lebih) dan karena ketiganya merupakan fasilitas kunci pembuka ilmu. Tidak ada ilmu yang sampai kepada seorang hamba melainkan melalui salah satu dari tiga pintu itu.. Hal itu, tujuannya agar mereka bersyukur kepada Allah dengan cara memakai piranti anggota tubuh yang Allah berikan kepada mereka dalam rangka ketaatan kepada Allah. Siapa saja yang menggunakannya untuk tujuan selain itu, maka anggota tubuh itu akan menjadi penggugat buruk atas dirinya yang telah membalas kenikmatan dengan timbal balik yang buruk.

Foto Ilustrasi (Menuntut Ilmu)

Maka sudah seharusnya bagi manusia untuk mempergunakan pendengarannya dengan baik, yaitu dengan banyak mendengarkan Al Quran, Hadits-Hadits Nabi, nasehat-nasehat dan semua hal yang bermanfaat. Manusia yang beriman kepada Allah akn senantiasa mempergunakan penglihatannya untuk melihat ciptaan-ciptaan Allah, yang mana itu adalah bukti-bukti kebesaran dan keagungan-Nya, yang tidak ada satupun yang dapat melakukannya. Manusia harus selalu melihat, memperdalam, menganalisa, mengobservasi, meneliti dan mempelajari semua ciptaan Allah, agar iman semakin menancap ke dalam jiwa. Manusia juga dikaruniai hati nurani, yang mana dengan hati ini manusia dapat merasakan, mengahayati dan mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk. Pengetahuan agama yang mendalam akan membuat hati selalu dekat kepada Allah dan besikap tenang dalam kondisi apapun, semakin jauh dari sifat-sifat buruk seperti angkuh, marah, sombong, congkak dan lain-lain, karena diri ini tidak ada apa-apanya. Semua daya dan upaya hanya milik-Nya. Dengan hati nurani, manusia selalu merenungkan perilakunya yang tidak baik dan kelalaiannya dari beribadah kepada-Nya.

Maka dengan 3 fasilitas utama tersebut, manusia harus menunjukkan wujud syukurnya, yaitu dengan selalu berterima kasih dan memuji-Nya, mengimplementasikannya pada hal-hal yang disenangi dan diridhai-Nya, seperti membaca dan memahami Al Quran, mempelajari ilmu agama dan ilmu-ilmu pengetahuan, yang mana ilmu pengetahuan tersebut akan menambah kekaguman terhadap kekuasaan dan kebesarannya sehingga semakin semangat dalam menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-larangan-Nya. Semoga Allah menjadikan kita semua termasuk di antara hamba-hamba-Nya yang Shalih dan mendapatkan keridhaan-Nya.

Penulis : Ustadz Muhammad Nazar, S.Pd.I