Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengaruh Gadget terhadap Kesehatan Psikis Pada Anak

Pengaruh Gadget terhadap Kesehatan Psikis Pada Anak

Perkembangan mental anak usia dini pun harus menjadi perhatian khusus orang tua. Memang benar, gadget bisa berdampak positif bagi anak sebab menjadikan mereka pintar dan cerdas. Namun, begitu banyak anak pinter namun hanya sedikit di antara mereka yang bener di zaman teknologi sekarang ini.

Jawaban dari setiap permasalahan adalah pada orang tua si anak. Sejauh mana anda sebagai orang tua mampu. mendidik anak dengan sebaik-baiknya terutama dalam ranah attitude/akhlak/ kepribadian. Apa yang mereka dengar dan saksikan merupakan hal yang akan mereka tiru dengan secepat kilat. Maka gadget, jika digunakan tak semestinya pada anak akan mempengaruhi kerja otak sehingga mengganggu perkembangan psikisnya. Berikut adalah beberapa contohnya:

1. Semangat belajar rendah

2. Sosial anak terhambat

3. Terjerat pornografi

4. Rentan aksi kekerasan

5. Kecanduan

Inilah dampak negatif dari penggunaan gadget tak terkendali dalam ranah mental/psikis anak di usia dini. Para orang tua harus paham betul fenomena ini sehingga dapat menyadari diri untuk segera melakukan tindakan yang tepat. Berikut penjelasan singkatnya:

Anak yang sering bermain gadget cenderung memiliki semangat belajar yang rendah. Gadget yang menyajikan berbagai macam hiburan tentunya akan menarik hati penggunanya untuk terus lalai dengan amanah dan jadwal harian lainnya. Termasuk dalam hal ini adalah waktu belajar. Anak usia dini terutama usia 3 tahun adalah masa paling gesitnya belajar berbicara, bersosialisasi dengan orang sekitar dan mulai tumbuh rasa ingin tahunya. Gadget akan menyita banyak perhatiannya sehingga anak cenderung tidak memiliki waktu untuk belajar banyak hal di lingkungan sekitarnya.
Pengaruh Gadget terhadap Kesehatan Psikis Pada Anak
Foto : theasianparent.com 

Duduk seharian dengan gadget di depan mata terus menerus membuat anak kuper (kurang pergaulan). Dunia yang mereka lihat hanya sebatas di depan layar. Mereka (terutama anak usia dini) akan kehilangan kesempatan berlatih hidup bersosialisasi dengan lingkungan sekitar terutama orang tuanya. Yang miris adalah seringkali orang tua beranggapan anak merasa senang, aman dan mudah dalam pengawasan ketika bermain gadget. Akhirnya orang tuapun jarang menemani anak dalam setiap aktivitas. Peran orang tua sebagai teman belajar sambil bermain anak tidak terjadi, karena perannya digantikan oleh gadget.

Bukan tidak mungkin, anak usia dini yang sering berinteraksi dengan gadget dapat terjerat pornografi. Pemakaian gadget yang tak terkontrol, apalagi secara online akan memungkinkan anak terpapar gambar atau video porno. Kalaupun tidak sampai demikian untuk kasus anak usia dini, setidaknya tayangan-tayangan yang terlihat lucu namun menampakkan aurat adalah hal yang harus menjadi perhatian ayah bunda. Misalnya, seperti tayangan seorang anak berjoget ria dengan pakaian yang minim atau pun tanpa baju sama sekali. Semakin anak terpapar dengan tontonan yang demikian maka akan membentuk akhlak yang kurang baik di masa yang akan datang. Oleh karena itu, mereka harus dipahamkan tentang batasan aurat sejak dini.

Anak usia dini yang sering menonton film kartun tanpa didampingi oleh orang tua sangat rentan dengan adegan kekerasan yang ia dapatkan lewat gadgetnya. Jangan dikira film kartun itu aman-aman saja! Justeru banyak film kartun itu memang dibuat untuk orang dewasa, bukan untuk anak-anak. Ada beberapa adegan lucu namun mengandung kekerasan seperti memukul-mukul dengan benda keras, menendang dan mencelakai teman yang tak patut ditonton oleh mereka. Sebab anak-anak apalagi pada usia dini cenderung meniru secara mutlak apa yang dilihat dan didengarnya.
Pengaruh Gadget terhadap Kesehatan Psikis Pada Anak
Foto : cummunity.com 

Efek terburuk bagi anak usia dini dari penggunaan gadget adalah KECANDUAN. Hal ini bisa terjadi karena sedari bayi, anak sudah dibiarkan berlama-lama dengan gadget sehingga membentuk perilaku menyimpang tersebut. Bahkan, kisah nyata pernah kami dapatkan, anak usia 4 tahun sudah diberikan hadiah gadget oleh orang tuanya.

Ketika ditanya, mengapa demikian? Maka orang tuanya mengatakan, "Anak saya suka sekali main gadget sedari bayi dan kami melihat ia sudah pandai mengoperasikan gadget secara mandiri." Miris, hal ini menunjukkan bahwa orang tua tidak mengetahui dengan baik efek merusak bak narkoba dari penggunaan gadget tak terkendali di kalangan anak di usia dini.

Demikianlah pemaparan tentang bahaya gadget jika tidak menjadi perhatian orang tua secara cepat dan tepat. Pemaparan mengenai bahaya gadget bagi fisik maupun mental anak adalah fenomena yang banyak kita temui di sekitar. Namun jika diteliti lebih jauh, dampak buruknya bisa lebih banyak dan bervarisasi. Oleh karena itu, orang tua harus tetap waspada dan terus memperkaya diri dengan ilmu dan pengalaman yang tepat terutama dalam menanggulangi bahaya gadget ini.

Izinkan kami memberikan penekanan kepada ayah bunda tentang apa yang harus diperhatikan dalam mempertimbangkan penggunaan gadget pada anak sebagai kesimpulan dari pembahasan di bab ini, sebagai berikut:

1. Usia anak (apakah sudah tepat diberikan tontonan di gadget atau belum?).

2. Lama durasi pemakaiannya (harus sesuai aturan para ahli).

3. Sesuai kebutuhan (Apakah penting dan mendesak?).

4. Jenis konten yang ditonton (harus ramah anak).

Ayah bunda, bersabarlah mendidik dan menuntun hidup anak hingga ia dewasa. Sebab baik dan rusaknya anak itu tergantung pada lingkungannya. Dan orang tua adalah pihak yang paling bertanggung jawab dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman buat mereka.Apakah gadget itu aman dan nyaman buat mereka? Jawabannya akan kembali pada diri anda sendiri sebagai orang tuanya.

Sumber : Ummursyid, Berdamai Dengan Gadget, Tips Mendidik generasi Digital

Posting Komentar untuk "Pengaruh Gadget terhadap Kesehatan Psikis Pada Anak"