Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Bireuen Bantu Pengungsi Rohingya Yang Terdampar di Aceh
Pada Hari Minggu, Tanggal 6 Maret 2022, ratusan pengungsi Rohingya kembali terdampar di Aceh, para pengungsi tersebut berupaya untuk meninggalkan tempat asalnya yang dilanda konflik.
Badruddin Yunus selaku Panglima Laot mengatakan bahwa sebanyak 114 imigran etnis Muslim-Rohingya tiba di Pantai Alue Buya Pasie, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen. Para pengungsi ditemukan pertama kalinya oleh para nelayan yang berada di sekitar pantai setempat.
Panglima Laot tersebut menjelaskan “para Para pengungsi Muslim-Rohingya mendarat sendiri melalui Muara Kuala Raja Kabupaten Bireuen. Para nelayan terkeut begitu melihat banyak orang yang duduk di dekat pantai. Begitu dilihat dari dekat ternyata mereka adalah Pengungsi Rohingya” Hal ini sebagaimana dikutip dari VOA senin (7/3)
Berdasarkan pemantauan yang dilakukan oleh badruddin dan masyarakat sekitar diketahui bahwa dari ratusan pengungsi etnis Muslim-Rohingya tersebut terdiri dari laki-laki sebanyak 58 orang, perempuan sebanyak 21 orang dan anak-anak sebanyak 35 orang. Menurut penuturan para pengungsi Rohingya tersebut bahwa mereka sudah 25 hari tanpa makanan yang memadai bersama dengan rombongan dua kapal yang lain. Akan tetapi hanya satu kapal yang dapat menepi di perairan kabupaten Bireuen.
“Para pengungsi memakai tiga kapal, namun para pengungsi yang terdampar tersebut terpisah dari dua kapal yang lain sehingga mereka merapat ke Bireuen. Kedatangan para pengungsi muslim Rohingya ke Kabupaten Bireuen bukanlah untuk pertama kalinya.
Badruddin selaku Panglima Laot menjelaskan, Kedatangan 114 pengungsi etnis Rohingya tersebut merupakan kali ketiga kedatangan etnis Rohingya ke Aceh. Saat ini para pengungsi menjalani tes rapid antigen COVID-19 serta vaksinasi di tempat penampungan sementara di Meunasah Alue Buya Pasie, Kecamatan Jangka, Bireuen.
Fajar Ardiansyah selalu Ketua Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Bireuen bersama dengan beberapa staf turut memantau dan melihat langsung serta melakukan assesment tindak lanjut terhadap pengungsi rohingya. Kegiatan tersebut bersama koordinator dari pihak IOM Dan UNHCR untuk membahas kebutuhan yang diperlukan oleh para pengungsi Rohingya.
Pihak UNHCR mengatakan selain kebutuhan pangan ada yang lebih dibutuhkan pengungsi yaitu peralatan ibadah mukena sajadah dan Alquran.
Alhamdulillah Lazismu Bireuen tahap awal membantu dengan memberikan makanan siap saji berupa paket daging Rendangmu yang akan dikonsumsi untuk pengungsi disana.
Ini merupakan tahap kepedulian Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sadaqah Muhammadiyah (Lazismu) terhadap nasib saudara seiman yang tertindas di negara nya.
Kami juga mengajak para dermawan untuk ikut bersama lazismu bireuen untuk menyelesaikan sedikit kontribusi untuk tahap selanjutnya dengan mentransfer ke rek BSI 803 7075 290 atas nama Lazismu kab bireuen tutup ketua Lazismu Bireuen.
Sumber : VOA Indonesia
Badruddin Yunus selaku Panglima Laot mengatakan bahwa sebanyak 114 imigran etnis Muslim-Rohingya tiba di Pantai Alue Buya Pasie, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen. Para pengungsi ditemukan pertama kalinya oleh para nelayan yang berada di sekitar pantai setempat.
Foto : Ketua dan Anggota Lazismu Bireuen bersama Pengungsi Rohingya
Panglima Laot tersebut menjelaskan “para Para pengungsi Muslim-Rohingya mendarat sendiri melalui Muara Kuala Raja Kabupaten Bireuen. Para nelayan terkeut begitu melihat banyak orang yang duduk di dekat pantai. Begitu dilihat dari dekat ternyata mereka adalah Pengungsi Rohingya” Hal ini sebagaimana dikutip dari VOA senin (7/3)
Berdasarkan pemantauan yang dilakukan oleh badruddin dan masyarakat sekitar diketahui bahwa dari ratusan pengungsi etnis Muslim-Rohingya tersebut terdiri dari laki-laki sebanyak 58 orang, perempuan sebanyak 21 orang dan anak-anak sebanyak 35 orang. Menurut penuturan para pengungsi Rohingya tersebut bahwa mereka sudah 25 hari tanpa makanan yang memadai bersama dengan rombongan dua kapal yang lain. Akan tetapi hanya satu kapal yang dapat menepi di perairan kabupaten Bireuen.
“Para pengungsi memakai tiga kapal, namun para pengungsi yang terdampar tersebut terpisah dari dua kapal yang lain sehingga mereka merapat ke Bireuen. Kedatangan para pengungsi muslim Rohingya ke Kabupaten Bireuen bukanlah untuk pertama kalinya.
Foto : Ketua Lazismu Bireuen dengan anak-anak Pengungsi Rohingya
Badruddin selaku Panglima Laot menjelaskan, Kedatangan 114 pengungsi etnis Rohingya tersebut merupakan kali ketiga kedatangan etnis Rohingya ke Aceh. Saat ini para pengungsi menjalani tes rapid antigen COVID-19 serta vaksinasi di tempat penampungan sementara di Meunasah Alue Buya Pasie, Kecamatan Jangka, Bireuen.
Fajar Ardiansyah selalu Ketua Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Bireuen bersama dengan beberapa staf turut memantau dan melihat langsung serta melakukan assesment tindak lanjut terhadap pengungsi rohingya. Kegiatan tersebut bersama koordinator dari pihak IOM Dan UNHCR untuk membahas kebutuhan yang diperlukan oleh para pengungsi Rohingya.
Pihak UNHCR mengatakan selain kebutuhan pangan ada yang lebih dibutuhkan pengungsi yaitu peralatan ibadah mukena sajadah dan Alquran.
Alhamdulillah Lazismu Bireuen tahap awal membantu dengan memberikan makanan siap saji berupa paket daging Rendangmu yang akan dikonsumsi untuk pengungsi disana.
Ini merupakan tahap kepedulian Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sadaqah Muhammadiyah (Lazismu) terhadap nasib saudara seiman yang tertindas di negara nya.
Kami juga mengajak para dermawan untuk ikut bersama lazismu bireuen untuk menyelesaikan sedikit kontribusi untuk tahap selanjutnya dengan mentransfer ke rek BSI 803 7075 290 atas nama Lazismu kab bireuen tutup ketua Lazismu Bireuen.
Sumber : VOA Indonesia
Posting Komentar untuk "Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Bireuen Bantu Pengungsi Rohingya Yang Terdampar di Aceh"