Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penyebab Dan Cara Mengatasi Penyakit Kuning Pada Bayi

Penyakit kuning pada bayi yang baru lahir tergolong gejala alamiah tubuh. Secara umum tidak berbahaya. Meski demikian tidak ada salahnya kita melakukan penanganan yang membantu proses ini berjalan lebih cepat daripada jika dibiarkan.
Penyebab Dan Cara Mengatasi Penyakit Kuning Pada Bayi
Gambar : Pixabay.com

A. Penyebab penyakit kuning pada bayi

Ada beberapa faktor penyebab penyakit kuning pada bayi, salah satu faktor penyebabnya adalah kadar bliburin berlebihan dalam tubuh bayi dan fungsi hati bayi belum sempurna. Sehingga kebanyakan keluhan ini muncul hari 3-4 dari hari kelahiran. Awal mulanya kening dan mata yang kuning kemudian perlahan menjalar ke perut, tangan, kaki dan pada akhirnya ke seluruh tubuh.

B. Cara Penanganan Penyakit Kuning

Untuk penangan penyakit kuning pada bayi, maka dapat dilakukan dengan memperbaiki asupan gizi bagi ibu menyusui, semisal dengan mengonsumsi sayur wortel dan men-jemur bayi. Nah, bagaimanakah cara menjemur bayi? Berikut ini caranya:

Cara menjemur bayi

1. Berjemur 15 menit pagi hari akan memberi begitu banyak manfaat bagi bayi. Sinar matahari pagi membantu menurunkan kadar bilirubin, menghangatkan tubuh, membantu pembentukan vitamin D dan mengeluarkan lendir dari tenggorokan, mengurangi suara ngorok dan alergi pada bayi. Tidak ada batasan usia, sampai kapan bayi dijemur. Secara umum bayi yang baru lahir rutin dijemur sampai usia minggu, adapun setelahnya dijemur jarang-jarang. Meski sudah dewasa (umur puluhan tahun) berjemur pagi juga sangat bermanfaat.

2. Bayi prematur tidak disarankan untuk dijemur, apalagi pada minggu-minggu pertama kelahirannya. Begitu pula dengan bayi normal yang mengalami kasus bercak-bercak merah pada kulit setelah penjemuran.

3. Pilih waktu yang tepat. Wallahu alam, kapan waktu pagi yang paling tepat untuk menjemur bayi, mungkin disesuaikan dengan tingkat panas sinar matahari dan musim setempat. Di daerah pegunungan dan dataran tinggi berkisar antara pukul 06.45-08.00, adapun untuk daerah pantai berkisar antara jam 06.20-07.00. Yang jadi patokan adalah panas tidaknya sinar matahari, bukan jam. Insya Allah dengan perasaan kita bisa mengukurnya.

4. Disarankan maksimal 15 menit. Semua tergantung tingkat panas sinar matahari dan kepekaan kulit bayi. Perhatikan suhu panas kulit bayi, jangan sampai kepanasan. Dilakukan sebelum mandi pagi.

5. Perhatikan mata. Usahakan mata si kecil tidak langsung terkena pancaran sinar matahari untuk menghindari risiko rusaknya lensa dan retina matanya. Atur posisinya bisa pakai penutup atau hanya sebatas mengatur cahaya agar tidak ke mata, tapi jangan dipakaikan kacamata.

6. Tidak menggunakan baju. Menjemur bayi dalam keadaan dada telanjang tanpa baju atau popok di atas pangkuan atau dalam ranjang bayi. Jika pakai baju, buka bagian kancing bajunya dan kaos kakinya. Usahakan semua bagian tubuh, mulai dari punggung dan dada terkena sinar matahari. Atur posisi senyaman mungkin. Jika badan bayi sudah kuat, sesekali jemur dengan posisi berdiri, bertelekan pada badan kita, tidak di atas ranjang bayi. Tepuk-tepuk punggungnya dengan lembut, sangat disarankan bagi bayi yang memiliki riwayat ngorok atau alergi.

7. Badan bersih dari bedak dan baby oil. Menjemur bayi dalam keadaan memakai bedak kurang bagus untuk kulit bayi. Pori-pori bisa tersumbat. Karena pada umumnya jika bayi dijemur badannya berkeringat.

8. Pilih lokasi. Bisa di tempat terbuka atau tempat yang lain, yang penting sinar matahari langsung ke kulit bayi. Cari tempat yang tidak ramai dan jauh dari polusi, tidak di jalan raya atau di dekat pembuangan sampah.

9. Musim Hujan. Jika ada panas mátahari bisa dijemur kapan pun. Meski tidak maksimal, tapi cukup membantu, asal tidak kepanasan.

10. Jangan langsung mandi. Setelah berjemur biasanya bayi tertidur. Baik tidur atau tidak, sebaiknya bayi jangan langsung dimandikan. Tunggu beberapa menit sampai suhu badan normal meski mandinya pakai air hangat.

11. Lihat situasi alam dan bayi. Meski penjemuran bermanfaat, tapi dalam beberapa kondisi tertentu sebaiknya perlu pertimbangan. Misalnya jika kondisi angin, habis hujan, banyak debu, ada wabah atau bayi masih dalam keadaan tidur.

12. Susui dulu sebelum dijemur. Terutama jika bayi diperkirakan kelaparan, menyusuinya jangan terlalu kenyang.

13. Selesai dijemur jangan disusui. Setelah dijemur, istirahatkan beberapa lama, jangan langsung disusui. Jika menangis, ajak jalan-jalan di rumah.

Wallahu alam. Demikian yang bisa kami sampaikan, Semoga bermanfaat.

Sumber : Tim Nukhba, almawaddah

Posting Komentar untuk "Penyebab Dan Cara Mengatasi Penyakit Kuning Pada Bayi"