Kisah Tono dan Joni Yang Menyesal Menikah
Tono dan Joni adalah dua sahabat karib, umur mereka sebaya, akan tetapi nasib mereka berbeda. Diumur yang memasuki kepala tiga, Joni akhirnya menemukan tambatan hatinya yang kemudian dilanjutkan dengan proses pernikahan, sedangkan Tono sepertinya masih belum jelas perkembangannya, masih ada kabut hitam yang membuat masa depannya seperti berada dalam kegelapan.
Hari ini tepatnya sudah satu minggu sahabatnya Joni melakukan pernikahan, ingin rasanya Tono berjumpa dengan Joni, buat ngobrol dan ngopi seperti dulu lagi. Akhirnya karena sudah terasa berat ingin bertemu, Tono pun pergi ke rumah Joni. Dengan mengendarai Sepeda Motor Legendaris kesayangannya, akhirnya Tono pun sampai di rumah Joni.
Begitu sampai di rumah Joni, tiba-tiba Tono terkejut melihat Joni sedang menangis seorang diri, sambil duduk di teras rumahnya. Tono pun bertanya “Jon, kenapa kamu menagis, ada masalah apa?, Istrimu mana?” begitu rentetan pertanyaan dari Tono yang sangat prihatin dengan nasib temannya, seumur hidup pertemanan mereka, baru sekarang Tono melihat Joni menangis.
Joni kemudian menjawab : “istri gue sedang belanja, tapi kamu nggak kenapa aku menangis?”
“Tidak, ceritakanlah pada sahabatmu ini” Jawab Tono.
“Tono, jujur, sebenarnya aku sekarang menyesal telah menikah” Kata Joni.
Begitu mendengar kata-kata Joni, seketika Tono terkejut, ia bagai mendengar suara petir di siang bolong, tidak menyangka kalau baru seminggu menikah, Joni sudah seperti ini. Tono berpikir tentu pernikahan itu sangat berat, sampai Joni bernasib seperti ini. Dalam hati Tono bersyukur, ia masih jomblo sehingga tidak bernasib seperti Joni.
Untuk lebih memperjelas, Tono kemudian bertanya : ”Betul Jon kamu menyesal telah menikah?”
Sekarang Joni yang terkejut, sepertinya Tono telah salah paham dengan kata-katanya. Joni akhirnya memperjelas : “Begini, maksudnya gue menyesal, kenapa baru sekarang gue menikah, kalau tau enaknya seperti ini, sebenarnya sudah sejak dulu gue mau menikah”.
Mendengar jawaban Joni, sekarang Tono yang menyesal, Tono menyesal kenapa harus bertanya pada Joni dan akhirnya mendapat jawaban yang bisa menambah kabut hitam tebal di dalam hatinya.
By : Herri
Gambar : downloadgambarlucu2019.blogspot.com
Hari ini tepatnya sudah satu minggu sahabatnya Joni melakukan pernikahan, ingin rasanya Tono berjumpa dengan Joni, buat ngobrol dan ngopi seperti dulu lagi. Akhirnya karena sudah terasa berat ingin bertemu, Tono pun pergi ke rumah Joni. Dengan mengendarai Sepeda Motor Legendaris kesayangannya, akhirnya Tono pun sampai di rumah Joni.
Begitu sampai di rumah Joni, tiba-tiba Tono terkejut melihat Joni sedang menangis seorang diri, sambil duduk di teras rumahnya. Tono pun bertanya “Jon, kenapa kamu menagis, ada masalah apa?, Istrimu mana?” begitu rentetan pertanyaan dari Tono yang sangat prihatin dengan nasib temannya, seumur hidup pertemanan mereka, baru sekarang Tono melihat Joni menangis.
Joni kemudian menjawab : “istri gue sedang belanja, tapi kamu nggak kenapa aku menangis?”
“Tidak, ceritakanlah pada sahabatmu ini” Jawab Tono.
“Tono, jujur, sebenarnya aku sekarang menyesal telah menikah” Kata Joni.
Begitu mendengar kata-kata Joni, seketika Tono terkejut, ia bagai mendengar suara petir di siang bolong, tidak menyangka kalau baru seminggu menikah, Joni sudah seperti ini. Tono berpikir tentu pernikahan itu sangat berat, sampai Joni bernasib seperti ini. Dalam hati Tono bersyukur, ia masih jomblo sehingga tidak bernasib seperti Joni.
Untuk lebih memperjelas, Tono kemudian bertanya : ”Betul Jon kamu menyesal telah menikah?”
Sekarang Joni yang terkejut, sepertinya Tono telah salah paham dengan kata-katanya. Joni akhirnya memperjelas : “Begini, maksudnya gue menyesal, kenapa baru sekarang gue menikah, kalau tau enaknya seperti ini, sebenarnya sudah sejak dulu gue mau menikah”.
Mendengar jawaban Joni, sekarang Tono yang menyesal, Tono menyesal kenapa harus bertanya pada Joni dan akhirnya mendapat jawaban yang bisa menambah kabut hitam tebal di dalam hatinya.
By : Herri
Posting Komentar untuk "Kisah Tono dan Joni Yang Menyesal Menikah"