Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Sukses Inspiratif Aktor Laga Hollywood Sylvester Stallone

Kisah Sukses Inspiratif Aktor Laga Hollywood Sylvester Stallone

Laki-laki ini harus menderita paralisis (lumpuh, mati rasa) pada sebagian wajahnya, termasuk bibir bawahnya. Hal ini terjadi karena 'kecelakaan' yang terjadi ketika ibunya bersalin, melahirkan dirinya. Akibatnya, ia harus bertahan dengan keadaan itu seumur hidup.
Kisah Sukses Inspiratif Aktor Laga Hollywood Sylvester Stallone
Sumber Gambar : Tirto.id

Padahal, sejak kecil ia sudah bercita-cita ingin menjadi aktor. la ingin tampil sebagai bintang utama dalam film suatu saat nanti. Itulah sebabnya ia sering mengikuti casting, tapi ia selalu gagal. Selalu saja adapernyataan, "Tidak ada penonton yang mau melihat bintang film dengan wajah seperti orang mabuk dan omongan yang tidak jelas!"

Namun, ia tidak pernah menyerah. Setiap kali ada casting, ia selalu mengikutinya.

Pada suatu hari, sebuah casting dibuka lagi di kota New York. Seperti biasa ia mendaftar. Ia datang pada sore hari. Sepertinya karena sudah lelah, panitia casting menyuruh seorang petugas untuk mengatakan bahwa ia tidak bisa menemuinya pada hari itu. Laki-laki ini tidak menyerah. Ia memilih menghabiskan malam menunggu di luar tempat casting.

Ketika pagi tiba, salah seorang panitia yang baru saja selesai sarapan melihat laki-laki tadi sudah di depan ruang casting. Akhirnya, ia mendapat kesempatan. Ia lolos dan mendapatkan peran pertamanya dalam film. Tapi, ia hanya tampil selama 20 detik saja. Perannya sebagai pencuri atau pencopet yang akhirnya dipukuli. Begitulah juga dalam semua peran-peran yang berhasil ia dapatkan selanjutnya, selalu peran yang serupa.

Hal itu tidak menghalanginya untuk terus mengejar mimpi. Di sisi lain, dengan pekerjaannya yang tidak jelas, ia harus mendapati rumah kontrakannya tanpa penghangat (perangkat yang sangat penting ketika musim dingin), kadang kulkas tanpa isi, dan tentu saja tagihan-tagihan berdatangan. Istrinya terus menasihatinya untuk mencari pekerjaan tetap.

Suatu ketika, ia berkunjung ke sebuah perpustakaan. Ia ke sana sebenarnya bukan mencari buku, tapi merasa itulah tempat paling hangat yang bisa ia temukan di kota. Di situ, ia menemukan sebuah kumpulan puisi karya Edgar Allan Poe. Entah bagaimana, ia terinspirasi dan mulai mencoba melihat peluang lain dalam hidupnya selain menjadi aktor. Pilihan yang ia pikirkan waktu itu adalah menjadi penulis skenario.

Mulailaĥ ia menulis skenario satu demi satu. Skenario itu kemudian ditawarkan kepada produser film. Karena kualitasnya yang rendah atau namanya yang tidak mentereng, ia hanya berhasil menjual beberapa. Malah, kadang tidak laku sama sekali. Sekali laku pun harga tertinggi yang pernah ia dapat hanya $100.

Istrinya tidak tahan lagi dan akhirnya menceraikannya. Di mulailah kehidupan yang tanpa makanan, tanpa istri, dan tanpa pekerjaan. Laki-laki ini hanya ditemani seekor anjing miliknya yang bernama Butkust. Setiap hari, ia hanya ditemani oleh hewan ini. Ketika laparnya tak tertahankan lagi-tak punya uang sepeser pun, Butkust pun akhirnya menjadi tumbal. Anjing setia itu akhirnya dijual dengan harga pembuka $50. Namun, ia hanya mendapatkan seorang pembeli yang mau membayar $25 untuk anjingnya. Dengan berat hati, ia melepaskan terman setia terakhirnya itu.

Dalam masa penantian yang kosong, satu kali ia menonton pertandingan tinju antara Muhammad Ali dan Weaponer. Saat itu, Muhammad Ali menang, tapi bukan itu yangmenarik perhatiannya. Weaponer terkena pukulan Ali yang keras, tapi ia selalu kembali berdiri setelah terhuyung. Demikian seterusnya. Semangat juang itu yang akhirnya 'menyengat' laki-laki ini.

Sesampai di rumah, ia langsung mengambil mesin tiknya dan menulis skenario seharian, 20 jam nonstop. Skenario itu bercerita tentang seorang petinju amatiran yang menantang petinju ternama. la merasa sangat senang setelah membaca skenario hasil tulisannya. Skenario itu ditawarkan kepada beberapa produser. Kebanyakan berkata, "Ceritanya biasa! Tidak ada yang istimewa! Cerita bodoh!" Namun, dengan tetap memercayai kemampuannya, laki-laki ini terus menawarkan skenarionya.

Seorang produser akhirnya tertarik dan menawarkannya $125.000. Tetapi ia menolak. Meskipun keinginannya menjadi penulis skenario saat itu mulai terwujud, ia masih ingat pada cita-cita awalnya. la tidak mau menjual naskah itu kecuali ia menjadi pemeran utama dalam filmnya nanti.

"Bukannya kamu penulis skenario?" tanya si produser.

"Bukan... aku seorang aktor, jawabnya.

Tawaran meningkat menjadi$250.000, tapi jawabannya tetap tidak. Angka terakhir adalah $350.000 dan dia masih menolaknya. Alhasil si produser menyerah dan mengikuti keinginan laki- laki ini.

"Oke...aku akan mengizinkanmu menjadi pemerannya. Tapi, kami hanya akan membayar skenario ini $35.000. Jadi, kami tak akan rugi besar jika film ini tidak sukses."

Laki-laki tadi senang sekali. Dengan uang di tangannya ia teringat pada Butkust, sahabatnya. Ia datang kembali ke tempat dulu ia menjual Butkust. Berharap menemukan kembali Butkust bersama pemilik barunya dan membeli kembali anjing itu. la menemukan Butkust, tapi pemilik barunya tidak mau menjual anjing itu kembali kepadanya. Ia lalu menawarkan salah satu peran dalam film terbarunya itu.

Itulah kisah Sylvester Stallone yang berjuang menuju puncak. Dan, film pertamanya itu adalah Rocky. Film yang hanya mendapatkan dukungan dana kurang lebih $1 juta, tapi menghasilkan $225 juta. Sebuah kesuksesan yang sangat inspiratif buat rajin berusaha dan pantang menyerah.

Sumber : 101 Kisah Inspiratif, Karya Asep Purna

Posting Komentar untuk "Kisah Sukses Inspiratif Aktor Laga Hollywood Sylvester Stallone"