Tertipu Kuburan Keramat Palsu
Alkisah, di suatu tempat di Negeri Yaman, hiduplah satu keluarga. Keluarga itu terdiri dari seorang ayah dan seorang anak. Kehidupan keluarga tersebut hidup makmur dengan berbagai fasilitas yang dimilikinya.
Dalam kesehariannya, sang Ayah berprofesi sebagai penjaga Kuburan, yang oleh sebagian orang di daerah tersebut menganggapnya sebagai kuburan keramat. Kuburan tersebut diyakini merupakan orang alim, yang sudah lama meninggal dunia. Hampir tiap hari kuburan tersebut didatangi oleh para penziarah. Kedatangan para penziarah tersebut adalah untuk memohon pertolongan, mengharap keberkahan, jodoh serta untuk menghindari diri dari musibah.
Dengan semakin banyaknya datang penziarah, sang Bapak penjaga kuburan mendapat pendapatan yang sangat banyak, karena setiap penziarah yang datang, membawa berbagai barang, baik berupa uang maupun barang berharga lainnya. Uang dan barang yang dibawa ke kuburan tersebut bertujuan agar permohonan mereka dikabulkan. Sebagian dari uang tersebut digunakan untuk membangun kuburan dan sebagian lagi digunakan untuk keperluan si Penjaga kubur. Dengan semakin megah kuburan maka penziarahpun semakin banyak yang datang.
Akan tetapi, dengan semakin banyaknya uang yang dimiliki oleh si Penjaga Kuburan, akhirnya menyebabkan anaknya menjadi malas dan manja. Hari-hari anaknya hanya dihabiskan untuk bermain dan berfoya-foya dengan harta yang dimiliki orang tuanya. Sehingga, Jangankan untuk membantu orang tua, disuruh belajarpun sang anak tak mau.
Hingga pada suatu hari, ketika anaknya semakin dewasa dan telah menjadi seorang Pemuda, Sang Ayah memanggil si Pemuda. Sang Ayah berpesan : “Wahai anakku, engkau semakin dewasa dan merupakan satu-satunya keturunan yang kumiliki. Aku tidak bisa membiarkanmu terus seperti ini, karena sangat berbahaya untuk masa depanmu. Maka mulai besok, kamu harus meninggalkan negeri ini, pergilah menuntut ilmu ke negeri seberang, agar ketika engkau pulang nanti, kamu menjadi orang yang berhasil. Bawalah Keledai terbaik dengan sejumlah perbekalan yang kau butuhkan”.
Si Pemuda awalnya menolak, akan tetapi setelah melihat sejumlah uang perbekalan yang diberikan orang tuanya, akhirnya iapun menjadi tertarik dan tidak menolak lagi. Hingga kemudian datanglah hari dimana ia akan melakukan perjalanan.
Kemudian, setelah beberapa hari melakukan perjalanan, tiba-tiba dia ditimpa oleh kesusahan, ia tidak biasa hidup hemat akibat kebiasaan manja dan boros selama tinggal bersama orang tuanya, perbekalan yang dimilikinya yang seharusnya cukup untuk sampai ke tujuan, akhirnya habis ditengah perjalanan. Keledai yang dinaikinya akhirnya ikut mati akibat kelelahan.
Gambar : okezone.com
Ditengah kepanikan itu, tiba-tiba ia ingat pada Ayahnya yang berprofesi sebagai penjaga kuburan. Ayahnya bisa mendapat uang banyak hanya dari pekerjaannya sebagai penjaga kubur. Hingga tanpa diduga ia mendapat ide, untuk melakukan hal yang sama seperti orang tuanya.
Akhirnya digalilah satu kuburan di pinggir jalan, kemudian bangkai keledainya dimasukkan ke dalam kuburan tersebut. Setelah itu kuburan tersebut ditutup dan dibuat seakan-akan kuburan tersebut merupakan kuburan manusia. Selanjutnya dia duduk di samping kuburan sambil berdo’a.
Setelah beberapa lama datanglah satu rombongan pedagang melintasi jalan tersebut dan melihat Sang Pemuda tersebut sedang berdo’a. Kemudian para pedagang itupun bertanya, kuburan siapakah yang dia jaga. Si Pemuda menjawab bahwa dia menjaga kuburan keramat, didalamnya ada orang alim yang sudah lama meninggal dunia. Para rombongan pedagang itupun percaya, akhirnya merekapun meninggalkan tempat tersebut setelah memberikan sejumlah uang kepada si Pemuda.
Hari-hari terus berlalu, kuburan “keramat” yang dijaga oleh Si Pemuda semakin banyak didatangi peziarah. Sang Pemuda pun sangat senang karena ia bisa mendapat uang tanpa harus bersusah payah bekerja. Akan tetapi kondisi tersebut ternyata berefek negatif terhadap orang tua si Pemuda. Karena Peziarah yang datang kesana semakin sedikit, semenjak adanya kuburan keramat yang lain milik si pemuda.
Sang ayah kemudian mencari informasi, akan kuburan keramat baru tersebut. Hingga kemudian iapun berangkat mencari dan mendatangi langsung ke lokasi kuburan. Sesampainya disana dia terkejut melihat anaknya yang menjadi penjaga kuburan. Kemudian ia bertanya : “Wahai anakku, kamu kupesan untuk pergi belajar menuntut ilmu ke negeri seberang, Akan tetapi mengapa kamu malah menjadi penjaga kuburan, dan kuburan siapakah sebenarnya yang engkau jaga?”
Sang Pemuda menjawab : “Wahai ayah, sebenarnya aku ingin berangkat, akan tetapi perbekalanku habis, daripada aku mati kelaparan, maka lebih baik aku bekerja sepertimu sebagai penjaga kuburan. Dan Kuburan ini sebenarnya berisi bangkai keledai yang Ayah berikan kepadaku”.
Hingga tiba-tiba sang Pemuda balik bertanya kepada Ayahnya : “Wahai ayahku, aku juga punya pertanyaan yang sampai hari ini aku masih bingung akan jawabannya. Ayah, Sebenarnya, Kuburan siapakah yang ayah jaga selama ini?”
Sang Ayah sangat terkejut mendapat pertanyaan tiba-tiba seperti itu, akhirnya ia terpaksa menjawab dengan jujur, walaupun terlihat wajahnya dihinggapi rasa malu, “Wahai anakku, sebenarnya kuburan yang kujaga selama ini adalah Ayah dari keledaimu”
Sumber : Buku Humor Sehat Ala Ustadz, karangan Muhammad Yasir
Posting Komentar untuk "Tertipu Kuburan Keramat Palsu"