Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pentingnya Memilih Tempat Tinggal Dan Lingkungan Yang Baik Untuk Keluarga

Pentingnya Memilih Tempat Tinggal Dan Lingkungan Yang Baik Untuk Keluarga
Gambar : Pixabay.com

Rumah sebagai tempat berlindung bagi manusia adalah nikmat besar dari Allah yang seharusnya direnungkan dan disyukuri keberadaannya.

Betapa tidak? Allah SWT menjadikan fungsi dan manfaat rumah demikian besar dan banyak, sehingga nikmat yang agung ini sangat berperan, dengan izin Allah SWT, dalam menciptakan ketenangan dan kebahagiaan hidup bagi manusia di dunia ini.

Fungsi dan manfaat rumah bukan hanya sebagai tempat berlindung dari panas, dingin atau cuaca buruk lainnya, tapi lebih dari itu, rumah berfungsi untuk menjaga kebaikan agama seorang hamba dan keluarganya, dengan izin Allah SWT.

Dalam sebuah hadits yang shahih, Rasulullah SAW menjelaskan fungsi rumah sebagai tempat untuk menjaga diri dan.keluarga dari berbagai macam keburukan, bahkan sebagai tempat berlindung dari fitnah yang menyesatkan. Beliau SAW bersabda : "Beruntunglah seorang yang mampu menjaga lisannya, merasa lapang (dengan berada) di rumahnya dan (selalu) menangis atas perbuatan dosanya". (HR. ath-Thabrani).

Dalam hadits lain, beliau SAW bersabda: “Selamatnya eseorang ketika terjadi fitnah adalah dengan tetap berada didalam rumahnya"?.

Oleh karena itu, nikmat yang agung ini wajib untuk disyukuri dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT..

Inilah yang diisyaratkan oleh Rasulullah dalam doa yang beliau ucapkan jika hendak tidur: "Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan, minum, kecukupan dan tempat tinggal bagiku" (HR. Muslim).
Pentingnya Memilih Tempat Tinggal Dan Lingkungan Yang Baik Untuk Keluarga
Gambar Ilustrasi : Lingkungan Rumah

Mempunyai rumah sederhana adalah karunia Allah, karena saat ini sangat banyak orang yang tidak memiliki kecukupan dan tempat tinggal. Memilih tempat tinggal yang baik bukan hanya bertujuan memperoleh kenyamanan diri dan anggota keluarga semata, tapi lebih dari itu, untuk mengusahakan lingkungan pergaulan yang baik bagi anggota keluarga, terutama anak-anak yang sangat mudah terpengaruh dan mengikuti apapun yang biasa mereka saksikan di lingkungan tempat tinggal mereka. Untuk tujuan ini, maka wajib bagi setiap kepala rumah tangga untuk berhati-hati dalam memilih tempat tinggal yang ideal bagi diri dan keluarganya, karena ini termasuk bagian dari tanggung-jawabnya untuk menjaga diri dan keluarganya dari segala bentuk keburukan. Dalam Surat At-Tahrim ayay 6, Allah SWT berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu”. (QS at-Tahrim : 6).

Agama Islam sangat menekankan pentingnya memilih tempat tinggal di lingkungan yang baik, karena lingkungan yang baik adalah tempat bermukimnya orang-orang shaleh. Jarak yang dekat dengan mereka akan memudahkan diri dan anggota keluarga kita selalu bergaul dengan mereka dan meneladani sifat-sifat baik mereka.

Allah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar (jujur) (Q.S. at Taubah : 119).

Makna ayat ini, bergaullah dengan orang-orang yang benar (jujur), agar kamu menjadi seperti mereka (dalam sifat-sifat baik), karena seseorang itu akan selalu meneladani teman pergaulannya.

Dalam hadits shahih, disebutkan ada seorang lelaki dari kalangan Bani Israil yang telah membunuh 100 manusia. la mendatangi seorang yang berilmu (orang alim) untuk bertanya: “Apakah masih ada taubat baginya?". Orang alim itu menjawab: “Ya (masih ada kesempatan taubat bagimu), siapa yang akan menghalangimu dari bertaubat (kepada Allah SWT)? Pergilah kamu ke negeri anu, karena di sana (tempat tinggal) orang-orang (shaleh) yang selalu beribadah kepada Allah SWT. Beribadahlah kamu kepada Allah bersama mereka, dan jangan kamu kembali ke negeri (tempat tinggal)mu karena negerimu itu adalah tempat yang buruk (banyak dihuni orang-orang yang suka berbuat maksiat)..." (HR. Bukhari)

Hadits ini menunjukkan wajibnya mencari lingkungan baik yang dihuni oleh orang-orang shaleh sebagai tempat tinggal, untuk memperbaiki diri dan mengambil teladan baik dengan selalu bergaul dengan mereka. Hadits ini juga menunjukkan keharusan berhijrah (berpindah) dari tempat yang banyak perbuatan maksiat padanya, ke tempat yang tidak terdapat maksiat padanya, atau minimal perbuatan maksiatnya lebih sedikit.

Tentang pengaruh besar yang ditimbulkan dari pergaulan dengan orang-orang yang baik atau buruk, Rasulullah bersabda: "Perumpamaan teman duduk (bergaul) yang baik dan teman duduk (bergaul) yang buruk (adalah) seperti pembawa (penjual) minyak wangi dan penjual kir (tempat menempa besi), maka penjual minyak wangi bisa jadi dia memberimu minyak wangi, atau kamu membeli (minyak wangi) darinya, atau (minimal) kamu akan mencium aroma yang harum darinya. Sedangkan peniup al-kir (tempat menempa besi) bisa jadi (apinya) akan membakar pakaianmu atau (minimal) kamu akan mencium aroma yang tidak sedap darinya".

Hadits yang mulia ini menunjukkan keutamaan duduk dan bergaul dengan orang-orang yang baik akhlak dan tingkah lakunya, karena pengaruh baik yang ditimbulkan dengan selalu menyertai mereka, sekaligus menunjukkan larangan bergaul dengan orang-orang yang buruk akhlaknya dan pelaku maksiat karena pengaruh buruk yang ditimbulkan dengan selalu menyertai mereka.

Di sisi lain, Islam sangat menganjurkan dan menekankan keutamaan bergaul dan membaur dengan orang-orang awam (umum), serta bersabar menghadapi sikap-sikap buruk mereka, dengan tujuan untuk mendekati dan 'menjinakkan' hati mereka, agar nantinya mereka mudah menerima kebenaran yang kita serukan.

Bukankah Rasulullah SAW berhasil mengajak manusia ke jalan Allah, dengan izin-Nya, disebabkan pergaulan baik, akhlak terpuji dan kesabaran yang beliau tunjukkan di hadapan mereka? Allah berfirman:

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar maka tentulah mereka akan menjauhkan diri dari sekelilingmu” (QS. Ali-'Imran : 159).

Ketika menafsirkan ayat ini, Syaikh 'Abdur Rahman as-Sa'di berkata: “Tingkah laku yang baik termasuk perkara penting dalam agama, untuk memudahkan manusia tertarik (mengikuti) dan mencintai agama Islam, di samping itu, orang yang memilikinya dipuji (oleh Allah SWT ) dan mendapatkan pahala yang istimewa (dari-Nya)" (Taisirul Karimir Rahman).

Oleh karena itu, Allah memuji luhurnya budi pekerti Rasulullah SAW ketika bergaul dengan manusia, dalam firman-Nya:

“...Dan sesungguhnya kamu benar-benar memiliki budi pekerti yang agung” (QS. al-Qalam : 4).

Untuk tujuan tersebut,seorang Mukmin hendaknya berusaha bergaul dengan masyarakat umum di sekitarnya dan bersikap sabar serta berlapang dada dalam menghadapi kesalahan-kesalahan mereka.

Rasulullah SAW secara khusus memuji sikap ini dengan bersabda:

Seorang Mukmin yang bergaul dengan sesama dan bersabar atas gangguan (perlakuan buruk) mereka lebih baik (lebih besar pahalanya) daripada seorang Mukmin yang tidak bergaul dengan manusia dan tidak bersabar atas gangguan (perlakuan buruk) mereka. (HR. Ahmad)

Hadits yang agung ini merupakan dasar argumentasi mayoritas Ulama yang berpendapat bahwa bergaul dengan manusia untuk menyeru mereka ke jalan Allah SWT lebih utama daripada menjauhkan diri dari mereka, sebagaimana telah ditunjukkan oleh para nabi, para Sahabat dan orang-orang shaleh sebelum kita. Mereka itu tidak menutup diri dari pergaulan dengan manusia secara umum, sehingga dengan ini mereka mudah mengajak orang lain menuju ke jalan Allah SWT.

Dengan dua macam kondisi di atas, maka seorang mukmin dapat memilih tempat tinggal, untuk tindakan preventif dalam menjaga anggota keluarga maka pilihan pertama lebih baik, sedangkan bagi yang ingin tinggal sekaligus berdakwah di lingkungannya, maka kondisi berbaur dengan masyarakat awam lebih utama.

Sumber : Ustadz Abdullah bin Taslim Al-Buthoni

Posting Komentar untuk "Pentingnya Memilih Tempat Tinggal Dan Lingkungan Yang Baik Untuk Keluarga"