Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Visi, Misi dan Penerapannya dalam Organisasi

Pengertian Visi, Misi dan Penerapannya dalam Organisasi
Gambar : Ilustrasi


Pengertian Visi, Misi dan Penerapannya dalam Organisasi

A. Pengertian Umum Visi

Perubahan paradigma dalam kegiatan pemerintahan diperlukan agar pemerintah senantiasa dapat mengakomodasikan kebutuhan perubahan dalam masyarakat. Hal tersebut memerlukan suatu kerangka pemikiran upaya yang terstruktur untuk memberdayakan fungsi publik agar lebih sesuai dengan tuntutan perkembangan ekonomi, politik, sosial dan budaya. Perubahan paradigma dapat mendorong tercapainya kepemerintahan yang baik (good governance), memperbaiki kinerja sektor publik, dan mengatasi praktik administrasi yang tidak sehat (real administration).

Semakin besarnya tantangan sebagai konsekuensi logis dari era globalisasi dan liberalisasi perdagangan dunia memberi makna peningkatan peran pemerintah harus secara terus menerus melakukan perubahan ke arah perbaikan agar dapat tetap berarti keberadaannya dan agar dapat unggul dalam persaingan yang semakin ketat dalam lingkungan yang berubah secara cepat.

Penetapan visi sebagai bagian dari perencanaan strategik, merupakan suatu langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi. Visi tidak hanya penting pada waktu mulai bekerja, tetapi juga pada kehidupan organisasi itu selanjutnya. Kehidupan organisasi sangat dipengaruhi oleh perubahan lingkungan intemal dan eksternal. Oleh karenanya, visi organisasi juga harus menyesuaikan dengan perubahan tersebut dan jika memang perlu visi dapat diubah dan disempumakan.

Pemimpin yang efektif mempunyai visi, agenda, dan berorientasi hasil. Mereka selalu memperbaharui atau menyesuaikan visinya agar dapat diwujudkan dan diinginkan, mengakomodasikannya kepada semua anggota dan berusaha memperoleh dukungan partisipasi semua pihak untuk terwujudnya visi.

B. Tujuan Penetapan Visi Organisasi

Pada hakikatnya membentuk visi organisasi adalah menggali gambaran bersama mengenai masa depan berupa komitmen mumi tanpa adanya rasa terpaksa. Visi adalah mental model masa depan, dengan demikian visi harus menjadi milik bersama dan diyakini oleh seluruh anggota organisasi.

Dalam konteks kehidupan negara, visi memainkan peran yang menentukan dalam dinamika perubahan lingkungan, sehingga pemerintah pada umumnya dan instansi pemerintah pada khususnya dapat bergerak maju menuju masa depan yang lebih baik.

Visi yang tepat bagi masa depan suatu instansi pemerintah akan mampu menjadi akselerator kegiatan instansi tersebut, termasuk perancangan rencana strategik secara keseluruhan, pengelolaan sumberdaya, pengembangan indikator kinerja, cara pengukuran kinerja, evaluasi pengukuran kinerja, yang akan diintegrasikan menjadi sinergi yang diperlukan oleh instansi tersebut.

Menurut Rahardjo (2011), bagi suatu organisasi, tujuan penetapan visi adalah:

a. Mencerminkan apa yang ingin dicapai sebuah organisasi.

b. Memberikan arah dan fokus strategi yang jelas.

c. Menjadi perakat dan menyatukan berbagai gagasan strategik.

d. Memiliki orientasi terhadap masa depan.

e. Menumbuhkan komitmen seluruh jajaran dalam lingkungan organisasi.

f. Menjamin kesinambungan kepemimpinan organisasi.

Untuk menghasilkan misi yang baik, dimulai dengan perumusan visi yang jelas dan berkemampuan:

a) Menarik komitmen dan menggerakkan anggota organisasi.

b) Memberikan makna bagi kehidupan anggota organisasi.

c) Membentuk suatu standar keunggulan.

d) Menjembatani keadaan sekarang dan keadaan masa depan.


C. Proses Penetapan Visi Organisasi

Organisasi yang bermaksud untuk membentuk visi bersama, perlu secara terus menerus mengajak anggotanya untuk mengembangkan visi individu mereka. Visi bersama muncul dari visi individu, sehingga muncul enerji dan komitmen dari anggota organisasi. Visi bersama beredar dari visi individu, yang kemudian terbentuk berdasarkan adanya aspirasi bersama.

Visi bersama akan kekurangan penopang yang kuat apabila diterapkan tanpa pemikiran sistematik. Pada kenyataannya, banyak terdapat visi yang tidak pernah berakar dan menyebar luas ke seluruh organisasi. Pengembangan dan penyebarluasan visi yang tepat merupakan tugas utama dan tujuan yang sebenarnya dari kepemimpinan.

Visi bukan merupakan jawaban dari suatu masalah, tetapi lebih kepada sarana pemecahan masalah sehari-hari yang dihadapi organisasi. Suatu visi yang tidak konsisten dengan nilai-nilai yang mendasari kehidupan sehari-hari, tidak hanya akan gagal untuk membangkitkan antusiasme, tetapi di lain pihak dapat menimbulkan sinisme. Harus ada keinginan untuk melihat keajegan dari visi kita. Visi adalah cara pandang jauh ke depan ke mana instansi pemerintah harus dibawa agar dapat eksis, antisipatit, edan inovatif. Visi adalah suatu gambaran yang menantang terhadap keadaan masa depan yang dilnginkan oleh instansi pemerintah.

Rumusan yang demikian seharusnya mencakup (Rahardjo, 2011) :

a. Tujuan terluas dan terumum, termasuk semuanya yang berarti memperjelas arah yang akan dicapai organisasi.

b. Gambaran aspirasi di masa depan.

e. Inspirasi untuk mendapatkan yang terbaik.

d. Pencapaian pada hasil.

e. Komunikasi pernyataan misi dan persuasif pimpinan.


D. Kriteria Penetapan Visi

Dalam Inpres No. 7 Tahun 1999, Visi didefinisikan sebagal cara pandang jauh ke depan, ke mana instansi pemerintah harus dibawa agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif. Lebih lanjut dinyatakan bahwa visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan oleh instansi pemerintah. Lebih sederhana sering dikatakan bahwa visi itu adalah mimpi baik yang akan dicapai clalam masa depan, dalam lima tahun yang akan datang. Atas dasar tersebut, maka rumusan Visi merupakan tujuan terluas dan terumum yang memperjelas arah yang akan dicapai organisasi, gambaran aspirasi dl masa depan, dan inspirasi untuk mendapatkan yang teribaik.

Meskipun Visi merupakan impian, tetapi visi harus memenuhi kriteria:

a) Dapat dibayangkan oleh seluruh anggota organisasi.

b) Mengandung nilai yang diinginkan oleh anggota organisasi.

c) Memungkinkan untuk dicapai.

d) Terfokus pada efisiensi, efektivitas, dan ekonomis.

e) Berwawasan jangka panjang, tetapi tidak mengabaikan perkembangan zaman.

f) Dapat dikomunikasikan dan dimengerti oleh seluruh anggota organisasi.

Langkah pertama yang dilakukan dalam menyusun rencana strategik adalah merumuskan visi. Tujuan penetapan visi antara lain adalah mencerminkan apa yang akan dicapai oleh suatu organisasi, memberikan arah dan fokus strategi yang jelas, menjadi perekat dan menyatukan berbagai gagasan strategik, dan.memiliki orientasi terhadap masa depan.

Visi yang baik adalah visi yang mampu menarik komitmen dan menggerakkan seluruh anggota organisasi, memberikan makna bagi kehidupan anggota organisasi, membentuk suatu standar keunggulan, menjembatani keadaan sekarang dan keadaan masa depan.

E. Pengertian Dan Perumusan Misi

Visi yang sudah dirumuskan, yang sifatnya jauh ke depan, maka sangatlah penting bagi organisasi, untuk melihat potensi dan kapasitas yang dimilikinya, sehingga Visi yang dirumuskan itu harus secara realistis.

Selanjutnya, apa yang diartikan dengan Misi? Misi merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan oleh instansi pemerintah, sesuai Visi yang telah ditetapkan, agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan dirumuskan Misi tersebut, pegawai dan pihak yang berkepentingan akan mengetahui peran dan program-program serta hasil yang akan diperoleh pada waktu-waktu yang akan datang. Misi merupakan perjalanan secara lebih operasional dari Visi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Misi akan menjelaskan mengapa organisasi itu ada dan memberikan fokus terhadap apa yang akan dilakukan oleh organisasi, sehingga menjadi landasan kerja bagi organisasi.

Menurut Rahardjo (2011), Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika Misi dirumuskan, yaitu:

a) Harus dilihat produk atau pelayanan apa yang akan dihasilkan oleh organisasi pada organisasi pemerintah, lebih banyak difokuskan pada pelayanan tertentu.

b) Sejauh mana pelayanan yang diinginkan oleh masyarakat atau sejauh mana produk yang dihasilkan memang dibutuhkan oleh konsumen.

c) Sasaran publik/masyarakat yang mana yang akan dilayani.

d) Aspirasi apa yang muncul dalam masyarakat mengenai pelayanan yang diberikan oleh organisasi.

Oleh karena itu misi ketika dirumuskan harus melibatkan seluruh pihak-pihak yang berkepentingan, baik itu anggota organisasi/instansi pemerintah, mitra kerja, masyarakat yang akan dilayani, akademisi, bahkan instansi pemerintah lainnya. Agar misi yang dirumuskan juga harus realistis, maka perlu pula dilakukan analisis penilaian lingkungan strategis. Misi yang dirumuskan dengan memperhitungkan lingkungan akan menghindari adanya pertentangan internal dan eksternal organisasi. Selain dari itu, misi juga harus dirumuskandengan melihat keselarasan antara kegiatan dan proses yang akan dilakukan dengan sumberdaya yang tersedia, sehingga akan dapat dicapai penggunaan sumberdaya secara berdayaguna dan berhasilguna. Oleh karena itu dalam merumuskan misi juga harus realistis. Misi organisasi,terutama organisasi pemerintah, yang ditetapkan tanpa mempertimbangkan kemampuan organisasi akan menimbulkan masalah, yaitu akan tidak berkinerja dengan baik.

Misi dapat dirumuskan melalui proses sebagai berikut:

Pertama, bentuklah sebuah tim khusus yang ditugaskan untuk merumuskan misi organisasi. Pastikan bahwa setiap anggota tim sangat mengerti betul tentang samangat, nilai-nilai serta jiwa yang dikandung visi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Ke dua, dalam tim, setiap anggota diminta untuk mencari informasi tentang aspirasi dan keinginan yang dituju oleh setiap pihak yang berkepentingan, baik mitra kerja, anggota organisasi itu sendiri, instansi pemerintah lainnya, masyarakat yang akan dilayani, partai politik, kelompok profesi, media masa, akademisi dan lain-lain.

Ke tiga, setelah informasi dikaji, setiap anggota tim kemudian diminta untuk merumuskan misi, yang kemudian masing-masing diajukan untuk didiskusikan, hingga mencapai misi yang dirumuskan oleh tim.

Keempat, misi rumusan tim kemudian dapatdiajukan kepada organisasi untuk mendapat umpan balik. Selanjutnya atas dasar umpan balik tersebut, misi disempurnakan, hingga memperoleh rumusan misi yang benar-benar dapat memuaskan semua pihak yang berkepentingan.

Ke lima, lakukanlah sosialisasi misi organisasi baik terhadap internal, maupun eksternal organisasi.

Berikut adalah contoh rumusan misi (Kantor Menteri Negara Pemberdayaan perempuan); Menyelenggarakan upaya-upaya untuk menggerakkan:

1. Peningkatan kualitas hidup perempuan,

2. Penggalakan sosialisasi kesetaraan dan keadilan jender.

3.Penghapusan segala bentuk tindak kekerasan terhadap perempuan.

4. Penegakan hak asasi manusia bagi perempuan,

5. Peningkatan kesejahteraan dan perlindungan anak.

6. Peningkatan kemandirian lembaga dan organisasi perempuan dan peduli anak.

Posting Komentar untuk "Pengertian Visi, Misi dan Penerapannya dalam Organisasi"