Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Balasan Bagi Abu Lahab, Sang Musuh Nabi

BALASAN BAGI ABU LAHAB, SANG MUSUH NABI

Balasan Bagi Abu Lahab, Sang Musuh Nabi
Gambar : Pixabay.com

Ketika awal mendakwahkan Islam di Makkah, hanya beberapa orang Saja yang menerima ajakan Nabi Muhammad untuk beriman kepada Allah. Sebagian besar penduduk Makkah menentang dan memusuhi beliau. Ada satu orang paman nabi yang sangat memusuhi beliau, dia bermana Abu Lahab.

Abu Lahab adalah tokoh Quraisy yang sangat dihormati. Di kalangan masyarakat Makkah, dia memiliki kedudukan yang mulia, namun, dihadapan Allah, dia adalah manusia yang rendah derajatnya, karena, dia memusuhi Islam dan Nabi Muhammad. Keburukan Abu Lahab dan istrinya diabadikan dalam Al- Qur'an, surat Al-Lahab.

Abu Lahab bertetangga dengan Nabi Muhammad. Sehari-harinya dia biasa melemparkan kotoran di depan rumah nabi. Suatu hari, Abu Lahab melemparkan kotoran ke rumah nabi. Namun,tindakannya diketahui oleh Hamzah, paman nabi lainnya. Hamzah tidak terima, lalu Hamzah mengambil kotoran itu dan melemparkannya kembali ke wajah Abu Lahab.

Abu Lahab memiliki istri bernama Ummu Jamil. Sang istri selalu membantu Abu Lahab untuk mencelakai Nabi Muhammad. Ummu Jamil gemar memasang jebakan untuk Nabi Muhammad. Setiap malam, dia menaruh kayu dan tumbuhan berduri di jalan yang biasa dilewati Nabi Muhammad.

Ketika turun surat Al-Lahab, Ummu Jamil sangat marah, dia merasa dicela dan direndahkan. Dia lalu mencari Nabi Muhammad dan hendak mencelakai beliau. Sambil membawa potongan batu tajam, ia masuk ke Masjid al-Haram. Saat itu, Nabi bersama Abu Bakar sedang berada di sana. Saat Ummu Jamil mendekat, Allah butakan pandangan Ummu Jamil. Dia tidak bisa melihat Rasulullah. Hanya Abu Bakar yang ada dalam pandangannya.

Dia berseru penuh kemarahan, "Wahai Abu Bakar, aku mendengar temanmu itu mengejekku dan suamiku! Demi Allah, kalau aku menjumpainya akan aku pukul wajahnya dengan batu ini!"

Abu Bakar hanya terdiam. Setelah Ummu Jamil pergi, dia bertanya kepada Nabi Muhammad, “Wahai Rasulullah, tidakkah dia melihatmu?"

"Dia tidak melihatku, Allah telah menutupi pandangannya dariku," jawab Nabi Muhammad.

Allah melindungi nabi-Nya dari pandangan Ummu Jamil, sehingga istri Abu Lahab itu tidak bisa mencelakai beliau.

Allah berkenan menurunkan balasan atas perbuatan Abu Lahab. Kekalahan kaum musyrikin dalam Perang Badar membuat Abu Lahab sedih. Allah menambahkan derita bagi Abu Lahab. Dia ditimpa penyakit kulit yang menjijikan, sekujur tubuhnya ditumbuhi bisul bernanah. Tak ada orang yang berani mendekat, tak ada yang mau mencium baunya dan takut tertular penyakitnya.

Hingga akhirnya, Abu Lahab meninggal dalam keadaan kehinaan dan menjijikan. Mayatnya terlantar, tak seorang pun mau mengurus jenazahnya, mereka hanya menyiram tubuhnya dari jauh. Keluarganya menggali lubang kemudian mendorong tubuh Abu Lahab dengan kayu panjang hingga masuk ke lubang itu. Tubuh yang membusuk itu kemudian dilempari dengan batu dan tanah hingga terkubur.

Abu Lahab yang selama hidupnya sombong dan durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya, maka Allah membalasnya dengan mengakhiri hidupnya dalam keadaan hina. Itulah balasan dari Allah atas kesombongannya. Kelak di akhirat, Abu Lahab dan istrinya akan mendapatkan azab neraka seperti yang dijanjikan Allah dalam surat Al-Lahab.


Posting Komentar untuk "Balasan Bagi Abu Lahab, Sang Musuh Nabi"