Adab-adab Yang Harus Dimiliki Oleh Seorang Penuntut Ilmu
Sebagai seorang muslim kita dituntut untuk mempunyai ilmu guna memahami din (agama), untuk bisa kita amalkan. Tanpa ilmu kita tidak akan mengetahui syariah yang telah ditetapkan untuk kita, apakah untuk dilaksanakan atau ditinggalkan. Oleh karena itu sudah menjadi tugas kita berusaha sebaik-baik mungkin dalam menimba ilmu yang mulia ini, agar bisa meraih apa yang kita inginkan.
Ilmu juga harus berbarengan dengan adab agar setiap orang yang berilmu menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan bisa terhindar dari sikap sombong, tentunya ada adab-adab yang harus diperhatikan agar ilmu yang diperoleh dapat membuahkan barakah, menebarkan rahmah dan terhindar dari menebarkan fitnah.
Al adab diartikan menerapkan segala yang dipuji oleh orang, baik berupa perkataan maupun perbuatan. Sebagian ulama juga mendefinsikan, adab adalah menerapkan akhlak-akhlak yang mulia” (Fathul Bari, 10/400).
Rasulullah SAW merupakan suri teladan terbaik untuk kita. Dalam sejarah tertulis, bahwa sedari kecil beliau sudah mempunyai akhlak yang sangat mulia.
Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia” (HR. Al Baihaqi)
Kemudian dalam Hadist yang lain Rasulullah juga bersabda :
“Kaum Mu’minin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya” (HR. Tirmidzi)
Juga sabda beliau :
“Sesungguhnya perkara yang lebih berat di timbangan amal bagi seorang Mu’min adalah akhlak yang baik. Dan Allah tidak menyukai orang yang berbicara keji dan kotor” (HR. At Tirmidzi)
Adapun diantara adab-adab yang harus dimiliki oleh setiap mukmin terutama bagi para penuntut ilmu adalah sebagai berikut :
1. Ikhlas Karena Allah
Kunci utama dalam satu perbuatan/amalan agar bernilai ibadah adalah niat yang lurus, sehingga melahirkan hasil yang berkah. Niatkan ikhlas karena Allah dalam menuntut ilmu sehingga ilmu tersebut bisa diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Merasa Diri Belum Berilmu
Seorang Mukmin tidak boleh bersikap sombong, untuk itub erusahalah dengan segenap kemampuan yang ada untuk mempelajari ilmu, agar diri mengetahui dan memahami din (agama) islam yang kaffah, sehingga bisa terhindar dari perbuatan dosa. Menuntut ilmu merupakan langkah yang mulia. Karena dengan demikianlah diri terhindar dari kejahilan (kebodohan).
Imam syafi'i berkata :
“Tujuan dari sebuah ilmu itu adalah untuk mengamalkannya, maka ilmu yang hakiki adalah ilmu yang terefleksikan dalam kehidupannya, bukan ilmu yang hanya bertengger di kepala”
Seseorang yang mendapat keberkahan dari ilmu yang dipelajarinya ditandai dari sikapnya, semakin bertambah ilmunya maka semakin bertambah ketawudhannya kepada Allah SWT.
3. Memilih Majlis
Sebelum mempelajari suatu ilmu, penuntut ilmu semestinya perlu memperhatikan majlis ilmu yang akan dituntutnya agar tercapainya keberkahan dan kesempurnaan ilmu yang dia inginkan. Disana dia akan membersemai guru dan bersama penuntut ilmu yang lainnya.
4. Bersabar Dalam Menuntut Ilmu.
Jangan tergesa-gesa dan cepat merasa bosan dalam menuntut ilmu. Sebagian orang tidak sabar dan ingin menguasai suatu ilmu dalam waktu singkat. Hal ini malah akan menyebabkan ilmu tersebut semakin sulit didapatkan, karena ilmu adalah lautan yang sangat luas yang tidak akan habis-habisnya, sehingga kesabaran sangat diperlukan untuk meraihnya. Sikap cepat bosan bisa menyebabkan ketidak istiqamahan dalam menuntut ilmu. Sikap ini harus dijauhi oleh penuntut ilmu bila ingin berhasil.
Oleh karenanya perlu kita renungi bagaimana orang-orang terdahulu sangat sabar dan bersemangat dalam menuntut ilmu. Bila kita baca kisah para ulama dahulu dalam menuntut ilmu, mereka mempelajari ilmu bukan dalam setahun atau dua tahun, akan tetapi ada dari mereka mempelajari ilmu lebih dari 20 tahun. Imam Abdullah bin Mubarak menceritakan tentang pengalaman beliau dalam mempelajari ilmu. Saya mempelajari adab 30 tahun dan saya menuntut ilmu selama 20 tahun". Mereka rela mengorbankan harta, tenaga (menempuh jarak yang jauh), waktu dan mereka berusaha memahami apa yang dipelajarinya dengan sungguh-sungguh. Mereka sangat sabar dalam menuntut ilmu.
Setiap Ilmu milik Allah dan Allah akan memberikan pemahaman akan ilmunya kepada siapa saja yang dia kehendaki. Rasulullah SAW bersabda :
"Barang siapa yang dikehendaki baik oleh Allah maka Allah akan pahamkan dia dalam hal agamanya.” (HR. Bukhari)
5. Berpenampilan Menarik
Berpenampilan menarik bukan hanya ketika di acara-acara tertentu saja. Akan tetapi ketika menghadiri suatu majlis hendaklah seorang penuntut ilmu berbusana/berpenampilan menarik dan wangi. Sehingga dengan kehadirannya tidak menggangu penuntut ilmu yang lain. Selain itu Allah juga mencintai orang yang menjaga kebersihan dirinya.
6. Menghormati Guru
Seorang guru tidak meminta dirinya untuk dimuliakan, disanjung ataupun hormati. Akan tetapi seorang murid harus hormat dan bersikap takzim kepada gurunya. Tidak boleh seorang penuntut ilmu mencari-cari aib sang guru, kemudian menyebarkannya atau menyudutkan gurunya dengan guru yang lainnya, bila dia mempunyai guru lebih dari satu orang. Akan tetapi untuk mendapatkan keberkahan dari ilmu yang diajarkannya seorang murid haruslah memiliki sikap wara' tersebut terhadap guru-gurunya
Penulis : Julia Wardatul Jannah
 |
| Foto : keutamaan menuntut Ilmu |
Ilmu juga harus berbarengan dengan adab agar setiap orang yang berilmu menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan bisa terhindar dari sikap sombong, tentunya ada adab-adab yang harus diperhatikan agar ilmu yang diperoleh dapat membuahkan barakah, menebarkan rahmah dan terhindar dari menebarkan fitnah.
Al adab diartikan menerapkan segala yang dipuji oleh orang, baik berupa perkataan maupun perbuatan. Sebagian ulama juga mendefinsikan, adab adalah menerapkan akhlak-akhlak yang mulia” (Fathul Bari, 10/400).
Rasulullah SAW merupakan suri teladan terbaik untuk kita. Dalam sejarah tertulis, bahwa sedari kecil beliau sudah mempunyai akhlak yang sangat mulia.
Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia” (HR. Al Baihaqi)
Kemudian dalam Hadist yang lain Rasulullah juga bersabda :
“Kaum Mu’minin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya” (HR. Tirmidzi)
Juga sabda beliau :
“Sesungguhnya perkara yang lebih berat di timbangan amal bagi seorang Mu’min adalah akhlak yang baik. Dan Allah tidak menyukai orang yang berbicara keji dan kotor” (HR. At Tirmidzi)
Adapun diantara adab-adab yang harus dimiliki oleh setiap mukmin terutama bagi para penuntut ilmu adalah sebagai berikut :
1. Ikhlas Karena Allah
Kunci utama dalam satu perbuatan/amalan agar bernilai ibadah adalah niat yang lurus, sehingga melahirkan hasil yang berkah. Niatkan ikhlas karena Allah dalam menuntut ilmu sehingga ilmu tersebut bisa diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
 |
| Gambar : Pinterest |
2. Merasa Diri Belum Berilmu
Seorang Mukmin tidak boleh bersikap sombong, untuk itub erusahalah dengan segenap kemampuan yang ada untuk mempelajari ilmu, agar diri mengetahui dan memahami din (agama) islam yang kaffah, sehingga bisa terhindar dari perbuatan dosa. Menuntut ilmu merupakan langkah yang mulia. Karena dengan demikianlah diri terhindar dari kejahilan (kebodohan).
Imam syafi'i berkata :
“Tujuan dari sebuah ilmu itu adalah untuk mengamalkannya, maka ilmu yang hakiki adalah ilmu yang terefleksikan dalam kehidupannya, bukan ilmu yang hanya bertengger di kepala”
Seseorang yang mendapat keberkahan dari ilmu yang dipelajarinya ditandai dari sikapnya, semakin bertambah ilmunya maka semakin bertambah ketawudhannya kepada Allah SWT.
3. Memilih Majlis
Sebelum mempelajari suatu ilmu, penuntut ilmu semestinya perlu memperhatikan majlis ilmu yang akan dituntutnya agar tercapainya keberkahan dan kesempurnaan ilmu yang dia inginkan. Disana dia akan membersemai guru dan bersama penuntut ilmu yang lainnya.
 |
| Gambar Ilustrasi : Mengajarkan ilmu (shutterstock) |
4. Bersabar Dalam Menuntut Ilmu.
Jangan tergesa-gesa dan cepat merasa bosan dalam menuntut ilmu. Sebagian orang tidak sabar dan ingin menguasai suatu ilmu dalam waktu singkat. Hal ini malah akan menyebabkan ilmu tersebut semakin sulit didapatkan, karena ilmu adalah lautan yang sangat luas yang tidak akan habis-habisnya, sehingga kesabaran sangat diperlukan untuk meraihnya. Sikap cepat bosan bisa menyebabkan ketidak istiqamahan dalam menuntut ilmu. Sikap ini harus dijauhi oleh penuntut ilmu bila ingin berhasil.
Oleh karenanya perlu kita renungi bagaimana orang-orang terdahulu sangat sabar dan bersemangat dalam menuntut ilmu. Bila kita baca kisah para ulama dahulu dalam menuntut ilmu, mereka mempelajari ilmu bukan dalam setahun atau dua tahun, akan tetapi ada dari mereka mempelajari ilmu lebih dari 20 tahun. Imam Abdullah bin Mubarak menceritakan tentang pengalaman beliau dalam mempelajari ilmu. Saya mempelajari adab 30 tahun dan saya menuntut ilmu selama 20 tahun". Mereka rela mengorbankan harta, tenaga (menempuh jarak yang jauh), waktu dan mereka berusaha memahami apa yang dipelajarinya dengan sungguh-sungguh. Mereka sangat sabar dalam menuntut ilmu.
Setiap Ilmu milik Allah dan Allah akan memberikan pemahaman akan ilmunya kepada siapa saja yang dia kehendaki. Rasulullah SAW bersabda :
"Barang siapa yang dikehendaki baik oleh Allah maka Allah akan pahamkan dia dalam hal agamanya.” (HR. Bukhari)
5. Berpenampilan Menarik
Berpenampilan menarik bukan hanya ketika di acara-acara tertentu saja. Akan tetapi ketika menghadiri suatu majlis hendaklah seorang penuntut ilmu berbusana/berpenampilan menarik dan wangi. Sehingga dengan kehadirannya tidak menggangu penuntut ilmu yang lain. Selain itu Allah juga mencintai orang yang menjaga kebersihan dirinya.
6. Menghormati Guru
Seorang guru tidak meminta dirinya untuk dimuliakan, disanjung ataupun hormati. Akan tetapi seorang murid harus hormat dan bersikap takzim kepada gurunya. Tidak boleh seorang penuntut ilmu mencari-cari aib sang guru, kemudian menyebarkannya atau menyudutkan gurunya dengan guru yang lainnya, bila dia mempunyai guru lebih dari satu orang. Akan tetapi untuk mendapatkan keberkahan dari ilmu yang diajarkannya seorang murid haruslah memiliki sikap wara' tersebut terhadap guru-gurunya
Penulis : Julia Wardatul Jannah
Posting Komentar untuk "Adab-adab Yang Harus Dimiliki Oleh Seorang Penuntut Ilmu"