Adab-Adab Guru Terhadap Murid Yang Harus Diperhatikan
Foto : Harian Metro
Menjadi seorang guru merupakan pekerjaan yang mulia. Dalam kehidupan sehari-hari seorang guru kerap berinteraksi dengan berbagai kalangan. Oleh karena itu seorang guru perlu mengetahui berbagai adab, termasuk adab guru terhadap muridnya.
Adapun adab-adab seorang guru terhadap muridnya antara lain:
1. Ikhlas Dalam Mengajar
Segala perbuatan tergantung niatnya, maka hendaklah seorang guru meluruskan niatnya semata-mata hanya mencari ridha Allah SWT. Betul-betul menjauhkan niatnya dari tujuan duniawi seperti mencari mencari kekayaan, kedudukan, dan agar dihormati dengan dipandang sebagai orang yang 'aalim.
Ketika seorang guru mengikhlaskan dalam mengajarkan ilmu kepada para muridnya, maka Allah SWT akan membalas setiap keikhlasan yang dilakukan oleh sang guru dengan balasan di dunia dan akhirat. Allah SWT akan memberi rezeki dari tempat yang tiada disangka-sangka, mencukupi setiap kebutuhannya, dan menjaganya dari segala musibah serta mengangkat derajatnya diantara manusia.
2. Menyayangi dan Memotivasi Muridnya
Tugas seorang guru bukan hanya mengajar. Akan tetapi guru juga harus sayang dan memberi motivasi kepada muridnya. Ilmu yang diajarkan dengan dilandasi oleh rasa sayang akan membekas di hati sang murid sampai kapanpun.
Selain rasa sayang, motivasi dari guru juga menjadi faktor bagi murid menjadi semangat dan istiqamah belajar. Kasih sayang dan motivasi dari guru akan menimbulkan kenyamanan terhadap muridnya. Guru mesti menyayangi muridnya seperti dia menyayangi anaknya sendiri dan menginginkan kebaikan kepada muridnya seperti dia menginginkan kebaikan terhadap dirinya sendiri.
3. Mengajar dengan sabar dan mendoakan kebaikan kepada murid
Setiap murid mempunyai daya tangkap yang berbeda-beda. Ada yang cepat, sedang dan agak lamban. Tapi yang perlu digaris bawahi tidak ada murid yang bodoh. Semua murid pintar namun terkadang butuh waktu yang berbeda-beda, bahkan kadang kala perlu proses yang panjang dalam memahami suatu materi yang diajarkan.
Dalam kesabaran mengajar tersebut ada baiknya kita merenungi kisah imam syafi'i ketika ada murid beliau yang bernama Rabi' bin Sulaiman. Diketahui bahwa Rabi' bin sulaiman merupakan murid yang lambat dalam memahami materi dan dalam menghafal. Imam syafi'i pernah mengajarkan satu materi berkali-kali, bahkan hingga 39 kali. Namun Rabi' belum memahami juga. Imam syafi'i mengajak Rabi' bin Sulaiman untuk belajar dirumah secara privat namun Rabi' belum juga memahaminya sehingga imam syafi'i kemudian berkata, "Muridku, sebatas inilah kemampuanku mengajarimu. Jika kau masih belum paham juga, maka berdoalah kepada Allah agar berkenan mengucurkan ilmu-Nya untukmu. Saya hanya menyampaikan ilmu. Allah-lah yang memberikan ilmu. Andai ilmu yang aku ajarkan ini sesendok makanan, pastilah aku akan menyuapkannya kepadamu."
Imam syafi'i juga mendoakan Rabi' dan dengan penuh kesabaran im syafi'i mengajarnya. Hingga pada akhirnya Rabi' bin Sulaiman bisa menjadi perawi Hadits terkenal dengan periwayatannya yang terpercaya.
4. Menasehati dengan bijak jika muridnya berbuat salah
Setiap orang tidak luput dari kesalahan, demikian juga halnya dengan seorang murid yang sedang menuntut ilmu. Oleh karenanya seorang guru harus menasehati muridnya dengan bahasa yang lembut dan sopan, karena seorang murid akan selalu ingat bagaimana perlakukan guru terhadap diri.
Seorang guru tidak boleh menggunakan bahasa yang kasar atau menjelek-jelekkan muridnya, bagaimanapun kondisi muridnya itu.Hal itu harus dihindari karena akan berakibat hilangnya rasa simpati dan hormat kepada gurunya, pada akhirnya ilmu yang diajarkan oleh sang guru akan sulit masuk ke dalam dirinya.
5. Menjadi Contoh Teladan.
Guru adalah sosok yang akan ditiru dan menjadi panutan bagi muridnya. Dengan demikian seorang guru harus mengajarkan kejujuran dan memberikan contoh setiap ucapannya sesuai dengan perbuatannya.
Dalam Surat As-Shaf ayat 2, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَ تَقُوْلُوْنَ مَا لَا تَفْعَلُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?" (QS. As-Saff : 2)
Oleh karenanya, bila guru mengajar satu ilmu terutama ilmu agama maka hendaklah ucapannya sesuai dengan perkataannya. Hal inilah yang dapat berefek positif dalam jiwa muridnya. Muridnya akan mudah tersentuh dengan nasehat-nasehatnya, mudah memahaminya serta dapat diaplikasikan dalam kehidupannya.
6. Mempunyai sifat tawadhu.
Seorang guru haruslah bersifat tawadhu’, sebanyak apapun ilmu yang dimilikinya tidak akan pernah menimbulkan kesombongan dalam hatinya. Sikap tawadhu tercemin dalam kehidupan sehari-hari, yang ditunjukkan dengan sikap ramah, murah senyum, jujur, disiplin, dan penyayang. Guru yang punya sikap tawadhu’ akan selalu dihormati dan disayangi oleh para murid-muridnya.
Penulis : Julia Wardatul Jannah
Posting Komentar untuk "Adab-Adab Guru Terhadap Murid Yang Harus Diperhatikan"