Mitos Nyi Roro Kidul, Khurafat Yang Terus Dipelihara
Sangat banyak khurafat di Indonesia, salah satunya adalah Mitos Nyi Roro Kidul. Saking terkenalnya mitos ini, sampai banyak orang menjadikannya sebagai cerita, baik yang ditayangkan di Televisi, maupun di Radio.
Di kalangan orang yang mempercayai Nyi Roro Kidul, terdapat perbedaan pendapat tentang 'nasab' nya. Apakah dulunya dia manusia lalu akhirnya menjadi siluman, atau memang sejak ada memang termasuk bangsa lelembut. Yang disebutkan dalam Cerita Rakyat Yogya berbeda pula dengan versi Babad Tanah Jawi (abad ke-19). Belum lagi cerita yang beredar dari mulut kemulut.
Meskipun tidak jelas asal-usulnya, ribuan masyarakat masih mengaku haqqul yaqiin akan keberadaannya. Dan bahwa dia adalah penguasa Segara Kidul (laut selatan). Hingga peristiwa-peristiwa besar dikaitkan dengan kekuasaannya, termasuk gempa yang pernah menimpa Yogya. Begitupun ketika sebelumnya Yogya dikenal sebagai kota yang aman dan jauh dari bencana, ketika itu juga dikaitkan dengan peran sang Ratu.
Upacara besar-besaran juga digelar untuk menyuguhnya, seperti tarian-tarian khusus, juga labuh sesaji yang rutin diadakan oleh pemujanya. Bahkan dia harus dimintai restu untuk setiap hajatan.
Menurut Twikromo, penulis buku Ratu Kidul, bagi raja Jawa berkomunikasi dengan Ratu Kidul adalah sebagai salah satu kekuatan batin dalam mengelola negara. Sebagai kekuatan datan kasat mata (: Jawa, tak terlihat oleh mata), Kanjeng Ratu Kidul harus dimintai restu dalam kegiatan sehari-hari untuk mendapatkan keselamatan dan ketenteraman.
Kepercayaan terhadap Ratu Kidul ternyata juga meluas sampai ke daerah Jawa Barat. Konon, ada sebuah kamar khusus di lantai atas salah satu hotel di Pelabuhan Ratu, yang disajikan khusus untuk Ratu Kidul. Siapapun yang ingin bertemu dengan sang Ratu, bisa masuk ke ruangan ini, tapi harus melalui seorang perantara yang menyajikan persembahan buat sang Ratu.
Menganggap Nyi Roro Kidul bisa mendatangkan rejeki, menjaga keselamatan, menghidupkan dan mematikan, mendatangkan maslahat dan mendatangkan madharat adalah bentuk syirik rububiyah. Ini lebih parah dari orang musyrik tempo dulu yang mereka masih meyakini bahwa semua itu hanya Allah yang kuasa, hanya saja mereka menyekutukan Allah dalam ibadah. Sedangkan sesaji, permohonan keselamatan dan restu kepada jin adalah bentuk syirik uluhiyah. Karena do'a itu ibadah, tidak boleh ditujukan untuk selain Allah . "Dan sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyeru (menyembah) seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah." (QS.Al-Jin : 18)
Allah juga mengecam manusia yang meminta perlindungan kepada jin, sebagaimana firman-Nya, “Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manuusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan."(QS.Al-Jin: 6)
Wallahu A'lam.
(Ustadz Abu Umar Abdillah)
Di kalangan orang yang mempercayai Nyi Roro Kidul, terdapat perbedaan pendapat tentang 'nasab' nya. Apakah dulunya dia manusia lalu akhirnya menjadi siluman, atau memang sejak ada memang termasuk bangsa lelembut. Yang disebutkan dalam Cerita Rakyat Yogya berbeda pula dengan versi Babad Tanah Jawi (abad ke-19). Belum lagi cerita yang beredar dari mulut kemulut.
Gambar : Pixabay.com
Meskipun tidak jelas asal-usulnya, ribuan masyarakat masih mengaku haqqul yaqiin akan keberadaannya. Dan bahwa dia adalah penguasa Segara Kidul (laut selatan). Hingga peristiwa-peristiwa besar dikaitkan dengan kekuasaannya, termasuk gempa yang pernah menimpa Yogya. Begitupun ketika sebelumnya Yogya dikenal sebagai kota yang aman dan jauh dari bencana, ketika itu juga dikaitkan dengan peran sang Ratu.
Upacara besar-besaran juga digelar untuk menyuguhnya, seperti tarian-tarian khusus, juga labuh sesaji yang rutin diadakan oleh pemujanya. Bahkan dia harus dimintai restu untuk setiap hajatan.
Menurut Twikromo, penulis buku Ratu Kidul, bagi raja Jawa berkomunikasi dengan Ratu Kidul adalah sebagai salah satu kekuatan batin dalam mengelola negara. Sebagai kekuatan datan kasat mata (: Jawa, tak terlihat oleh mata), Kanjeng Ratu Kidul harus dimintai restu dalam kegiatan sehari-hari untuk mendapatkan keselamatan dan ketenteraman.
Kepercayaan terhadap Ratu Kidul ternyata juga meluas sampai ke daerah Jawa Barat. Konon, ada sebuah kamar khusus di lantai atas salah satu hotel di Pelabuhan Ratu, yang disajikan khusus untuk Ratu Kidul. Siapapun yang ingin bertemu dengan sang Ratu, bisa masuk ke ruangan ini, tapi harus melalui seorang perantara yang menyajikan persembahan buat sang Ratu.
Menganggap Nyi Roro Kidul bisa mendatangkan rejeki, menjaga keselamatan, menghidupkan dan mematikan, mendatangkan maslahat dan mendatangkan madharat adalah bentuk syirik rububiyah. Ini lebih parah dari orang musyrik tempo dulu yang mereka masih meyakini bahwa semua itu hanya Allah yang kuasa, hanya saja mereka menyekutukan Allah dalam ibadah. Sedangkan sesaji, permohonan keselamatan dan restu kepada jin adalah bentuk syirik uluhiyah. Karena do'a itu ibadah, tidak boleh ditujukan untuk selain Allah . "Dan sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyeru (menyembah) seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah." (QS.Al-Jin : 18)
Allah juga mengecam manusia yang meminta perlindungan kepada jin, sebagaimana firman-Nya, “Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manuusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan."(QS.Al-Jin: 6)
Wallahu A'lam.
(Ustadz Abu Umar Abdillah)
Posting Komentar untuk "Mitos Nyi Roro Kidul, Khurafat Yang Terus Dipelihara"