Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Makna Taubat dan Tata Cara Untuk Bertaubat

Manusia dalam penciptaannya berbeda dengan makhluk Allah yang lain. Walaupun manusia diciptakan dari tanah, akan tetapi manusia adalah makhluk istimewa yang mempunyai kelebihan yang tidak diberikan kepada makhluk Allah yang lain, yaitu diberikannya akal dan dan hawa nafsu. Dibalik kelebihan tersebut, manusia tetap mempunyai kelemahan yang sangat mungkin bila terkadang pernah berbuat khilaf atau dosa. Allah SWT dengan kasih sayangnya memberikan jalan untuk memperbaiki atau menghapus dosa akibat kekhilafan yang pernah dilakukan, Yaitu dengan suatu jalan yang dinamakan “taubat”.
Makna Taubat  dan Tata Cara Untuk Bertaubat
Gambar : kalam.sindonews.com

Taubat berasal dari Bahasa Arab yaitu taaba yang artinya kembali. Taubat juga berarti bahwa suatu usaha meninggalkan seluruh perbuatan dosa dengan sesungguh-sungguhnya dan kembali kepada Allah dengan berusaha mentaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

Setiap manusia mempunyai kesempatan yang sama untuk bertaubat. Taubat dari dosa adalah dengan kembali kepada Allah SWT. Tidak semua orang mau menggunakan pemberian Allah ini. Hanya orang-orang-orang beruntung yang akan berusaha sekuat tenaga untuk meraihnya, sebagai langkah awal bagi orang-orang yang ingin kembali kepada-Nya.

Bukan hanya bagi manusia, Bangsa Jin bahkan Iblis sekalipun diberikan kesempatan untuk bertaubat. Akan tetapi sifat sombong yang ada pada iblis menghalanginya untuk bertaubat pada Allah, bahkan dengan kedurhakaannya itu, ia berusaha menyeret manusia sebanyak-banyaknya untuk ikut bersamanya masuk ke dalam neraka.

Setiap manusia (muslim) yang bertaubat dengan baik dan sungguh-sungguh, insyaa Allah dosanya akan diampuni oleh Allah SWT. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah Saw dalam salah satu hadits yang berbunyi :

"Tidaklah seseorang berbuat dosa lalu ia beranjak bersuci, melakukan shalat kemudian beristighfar meminta ampun kepada Allah kecuali Allah mengampuninya." (HR. Tirmidzi).

Hadist di atas menunjukkan bahwa setiap manusia yang telah berdosa, maka ia akan kembali suci dan bersih dari dosa pada saat bertaubat kepada Allah. Taubat adalah persinggahan pertama, pertengahan dan terakhir. Muslim yang sedang meniti jalan kepada Allah tidak pernah meninggalkan taubat hingga ajal menjemputnya.

Dalam Al-Qur'an Allah SWT berfirman :

"Dan bertaubat lah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung" (QS. An-Nur:31)

Dalam ayat di atas menjelaskan bahwa orang-orang yang bertaubat akan beruntung. Keberuntungan terbesar yang didapatkan adalah terbersihnya dirinya dari segala dosa dan terhindar dari siksaan di akhirat kelak.

Jadi bagaimana cara bertaubat yang benar? Berikut cara-cara nya:

1. Menyesali Terhadap Dosa

Seseorang yang ingin bertaubat harus memiliki penyesalan sendiri yang lahir dari hatinya bukan atas paksaan dari orang lain. Ia harus mempunyai kesadaran kalau perbuatan yang dilakukan selama ini adalah dosa dan tidak diridhai oleh Allah.

2. Menghentikan Atau Meninggalkan Perbuatannya Dosa.

Taubat tidak bisa dilakukan apabila seseorang tidak meninggalkan perbuatan dosa. Ketika seorang sudah berniat untuk bertaubat, maka pada saat itu juga ia harus menghentikan kesalahan dan kemaksiatan yang selama ini ia lakukan.

3. Punya Keinginan Yang Kuat Untuk Tidak Mengulanginya Lagi.

Tidak akan ada gunanya taubat, kalau dosa atau kesalahan yang sama masih tetap dilakukan. Bagi yang ingin bertaubat, maka perlu upaya bersungguh-sungguh untuk meninggalkan perbuatan dosa yang selama ini telah dilakukan, walaupun ada rintangan dan godaan untuk mengulang perbuatan tersebut.

4. Memohon Maaf Dan Mengembalikan Hak Saudaranya

Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah Saw bersabda:

"Barang siapa pernah berbuat dhalim terhadap harta dan kehormatan saudaranya, hendaknya ia meminta kerelaan saudaranya pada hari ini (semasa hidup), sebelum dinar dan dirham tidak ada artinya, selain kebaikan dan keburukan". (HR. Bukhari).

Bila dosa tersebut antara dirinya dengan Allah maka ia cukup memohon ampun kepada Allah. Akan tetapi, apabila dosa tersebut menyangkut dengan pribadi manusia yang lain, maka selain memohon kepada Allah, pelaku dosa juga harus meminta maaf dan meminta kerelaan serta mengembalikan hak-hak yang sudah terenggut darinya.

Wallahu a'lam bish-shawab


Penulis : Julia Wardatul Jannah

Posting Komentar untuk "Makna Taubat dan Tata Cara Untuk Bertaubat"