Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pentingnya Akhlak Mulia Dalam Kehidupan Seorang Muslim

Pentingnya Akhlak Mulia Dalam Kehidupan Seorang Muslim
Gambar : Pixabay.com

Dibandingkan makhluk yang lain, maka manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang sangat istimewa. Manusia diciptakan dengan dengan sebaik-baik bentuk dan dilengkapi dengan akal fikiran. Sehingga manusia diharapkan menjadi makhluk yang bisa membawa kebaikan dalam setiap sisi kehidupannya.

Akan tetapi menjadi pertanyaan dibenak sebagian orang, “Akankah manusia itu tidak pernah jenuh dalam menjalani rutinitas hidupnya? atau bisakah manusia menyelesaikan persoalan hidupnya secara sendirian?”. Jawabannya adalah “Tidak”. Walaupun diberikan berbagai kelebihan oleh Allah, manusia tetap tidak bisa hidup sendiri, karena pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan bantuan orang lain.

Dalam kehidupan ini, manusia dianjurkan untuk hidup dalam keseimbangan, baik untuk memenuhi kebutuhan dunia maupun akhiratnya. Pada dasarnya rezeki, jodoh, umur dan ajal semua sudah ditentukan oleh Allah SWT. Islam telah mengatur bagaimana akhlak dan sikap seorang muslim dalam kehdupannya. Sungguh sangat indah dan tenteram dunia ini bila semua muslim mengikuti dan mengamalkan ajaran islam dengan sebenarnya. Mari resapi dan renungkan sabda Rasulullah SAW berikut:

Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu Ta'ala, beliau berkata: Rasulullah bersabda: “Janganlah seseorang memberdirikan saudaranya dari tempat duduknya kemudian dia gantikan posisi tempat duduk saudaranya tersebut, akan tetapi hendaknya mereka melapangkan dan merenggangkan.” (Muttafaqun ‘alaih)

Salah satu akhlak dalam Islam adalah menghargai perasaan orang lain, sebagaimana disebutkan dalam hadist di atas. Hadist tersebut menjelaskan bagaimana seharusnya sikap seorang muslim terhadap orang lain.

Dalam kehidupan sehari-hari sering kita temui diberbagai tempat, baik di dalam ruangan maupun di dalam kendaraan, akibat keterbatasan tempat duduk, seringkali seseorang tidak mendapat tempat duduk sehingga terpaksa harus berdiri. Apabila kita datang terlambat dan tidak mendapat tempat duduk, maka kita tidak boleh membangunkan orang lain dari tempat duduknya, kemudian tempat duduk tersebut kita tempati. Ini adalah salah satu gambaran bagaimana mulianya ajaran islam terhadap adab atau akhlak seseorang, yang mengatur sampai masalah tempat duduk.

Perlu diketahui bahwasanya akhlak seseorang bukan hanya terbentuk dari dirinya sendiri melainkan juga yang dipengaruhi oleh keluarga, teman atau lingkungannya.

Dalam sebuah hadist Rasulullah SAW bersabda,

"Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang saleh dan orang yang buruk, bagaikan berteman dengan pemilik minyak wangi dan pandai besi. Pemilik minyak wangi tidak akan merugikanmu, engkau bisa membeli (minyak wangi) darinya atau minimal engkau mendapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau mendapat baunya yang tidak sedap.” (HR. Bukhari).

Disinilah pentingnya mempunyai orang terdekat yang shaleh, mereka bisa berasal dari keluarga dan teman-teman. Motivasi mereka sangat bermakna dan mempengaruhi pola pikir dan akhlak.

Ajaran Islam sangat indah apabila dijalankan dan diamalkan dengan sempurna. Menjalankan ajaran islam secara kaffah (sempurna) adalah ikhtiar (usaha) yang harus dilakukan agar tercipta pribadi yang shaleh, muhsin dan muklis. Namun untuk mencapai hal tersebut tetap ada ujian dan rintangan, yang kadangkala rintangan itu berasal dari kita sendiri. Sikap-sikap pesimis pada diri terkadang bisa menyebabkan seseorang jatuh kedalam keputus asaan, kegelisahan, tidak semangat dan banyak hal-hal yang negatif lainnya.

Disinilah pentingnya memiliki orang terdekat yang shaleh agar dapat mengingat kita ketika kita berbuat salah dan khilaf. Dengan akhlak mulia, maka Islampun akan semakin terlihat keindahannya.

Penulis : Julia Wardatul Jannah

Posting Komentar untuk "Pentingnya Akhlak Mulia Dalam Kehidupan Seorang Muslim"