Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dua Nikmat Yang Sering Disia-siakan Manusia

Dua Nikmat Yang Sering Disia-siakan Manusia

Allah Subahanahu wa ta’ala adalah Tuhan sang Maha Pencipta. Setiap ciptaannya penuh kesempurnaan tanpa ada cacat dan kekurangan sedikitpun. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna. Allah SWT memberikan akal fikiran yang apabila dimanfaatkan dengan baik, maka manusia derajatnya menjadi lebih tinggi dibandingkan makhluk Allah yang lain.

Setelah menciptakan makhluk-makhluknya, Allah kemudian menjamin kehidupannya, dengan memberikan berbagai rezeki yang mengiringi sepanjang hidupnya. Masyaa Allah, begitu maha pengasihnya Allah kepada semua makhluknya. Allah SWT telah memberikan begitu banyak nikmatnya kepada manusia yang apabila dihitung maka manusia tidak dapat menghitungnya. Allah SWT berfirman :
إِن تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللهِ لاَ تُحْصُوهَا إِنَّ اللهَ لَغَفُورٌ رَّحِيم

“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menghitung jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. An-Nahl: 18).

Banyak orang memandang bahwa kenikmatan yang diberikan oleh Allah kepada manusia hanyalah berupa harta seperti rumah mewah, mobil bagus, tanah luas, uang banyak. Sebagian lagi memandang kenikmatan itu hanya pada kedudukan dan banyaknya keturunan.

Akan tetapi banyak manusia lupa, ada nikmat lain yang diberikan Allah yang seringkali disia-siakan. Nikmat yang paling berharga tersebut adalah nikmat kesehatan dan waktu luang. Rasulullah bersabda :

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

“Dua nikmat, kebanyakan manusia tertipu dengan keduanya, yaitu kesehatan dan waktu luang". (HR. Al-Bukhari)

Kesehatan dan waktu luang adalah dua nikmat yang sering dilupakan oleh banyak manusia. Manusia baru menyadari nikmatnya kesehatan tatkala ditimpa berbagai penyakit. Kadangkala Allah menguji manusia dengan penyakit ringan sehingga pada saat sembuh, manusia akan menyadari kesalahannya, akan tetapi ada juga manusia yang tidak mensyukuri terhadap nikmat ini walaupun telah berkali-kali ditimpa penyakit. Manusia baru menyadari nikmatnya kesehatan pada saat ia ditimpa oleh penyakit fatal yang sulit untuk disembuhkan, yang membuat dirinya tidak bisa lagi beraktifitas sebagaimana kondisi normal dahulu.

Banyak orang baru menyadari betapa berharganya nikmat kesehatan pada saat mengeluarkan biaya yang besar untuk berobat. Coba renungkan ketika seseorang sesak nafas maka dia akan dipasangkan oksigen maka berapa biaya yang dikeluarkannya untuk memenuhi kebutuhan oksigen dalam satu jam, padahal sebelumnya dia menikmati udara gratis dari Allah selama bertahun-tahun. Contoh lainnya adalah ketika mata, telinga, tidak berfungsi sebagaimana biasanya, maka dia juga akan mengeluarkan biaya untuk berobat, itu adalah sebagian kecil sakit yang menimpa manusia yang apabila kita melihat dan mengambil kesimpulan bahwa betapa nikmatnya nikmat sehat yang Allah berikan kepada manusia.

Selain nikmat kesehatan, nikmat waktu luang juga paling sering disia-siakan manusia. Ibnul Jauzi, berkata

”Terkadang manusia berada dalam kondisi sehat, namun ia tidak memiliki waktu luang karena sibuk dengan urusan dunianya. Dan terkadang pula seseorang memiliki waktu luang, namun ia dalam kondisi tidak sehat. Apabila terkumpul pada manusia waktu luang dan nikmat sehat, sungguh akan datang rasa malas dalam melakukan amalan ketaatan. Itulah manusia yang telah tertipu (terperdaya).”

Manusia sering lalai dengan waktu luang, siang dan malam terus berlalu begitu saja tanpa ada tambahan untuk akhiratnya, manusia baru menyadari betapa berharganya waktu luang ketika berada dipenghujung hidupnya. Ketika ajal akan tiba, barulah ia memohon kepada Allah untuk menambah kehidupannya untuk beribadah kepada Allah. Namun itu semua tidak akan berguna, karena ajal tidak akan bergeser walaupun Cuma sesaat.

Oleh karenanya, Janganlah terpedaya dengan waktu luang, karena kesuksesan dan keberhasilan itu tidak didapat dengan mudah dan bermalas-malasan, tetapi dia diraih dengan kesungguhan dan kerja keras serta kesabaran. Syurga hanya akan diberikan oleh Allah kepada hamba-Nya yang bersungguh-sungguh menggunakan waktunya untuk selalu berada dalam kebaikan dan amal shaleh. Kita bisa melihat kisah para sahabat dan alim ulama terdahulu, bagaimana perjuangannya sehingga sukses dalam kehidupannya.

Dalam Al-Qur’an Surat Ibrahim Ayat 7, Allah SWT berfirman :

“Dan (ingatlah juga), tatkala Rabbmu mengatakan; “Sungguh jika kamu bersyukur, pasti Aku akan tambah (nikmat) kepadamu, tapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih”. (QS. Ibrahim: 7).

Semoga Allah SWT memberikan Taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kita menjadi orang-orang yang pandai bersyukur dengan mempergunakan nikmat kesehatan dan waktu lapang dalam hal ketaatan hanya kepada-Nya, aamiin ya rabbal'alamiin.

Penulis : Julia Wardatul Jannah

Posting Komentar untuk "Dua Nikmat Yang Sering Disia-siakan Manusia"