Peran Ibu Dalam Mencegah Anak Merokok
Gambar : mediakeluarga.com
“Bu, tadi siang ada tukang yang kerja di depan rumah kita nyuruh aku coba rokok, dia bilang rokok itu rasanya enak!” ujar seorang anak laki-laki berumur enam tahun. Tentu saja si ibu kaget, ia ingat tetangga depan memang sedang merenovasi rumah sehingga banyak tukang-tukang yang kadang berlalu-lalang di depan rumahnya.
“Terus Kakak bilang apa?” dengan perasaan was-was si ibu bertanya.
“Aku bilang merokok itu tak baik buat kesehatan. Eh, dia malah bilang anak kecil jangan sok tahu, nih cobain dulu, katanya,” si anak memberi penjelasan.
“Terus Kakak coba, ngga?” si ibu bertanya lagi karena khawatir jika anaknya berhasil dipaksa mencoba rokok.
“Engga, Bu! Aku bilang, emang aku tahu. Aku pernah lihat di buku, hati orang yang merokok itu keras dan hitam kaya batu," ujar si anak melegakan hati sang ibu. Walaupun dengan bahasa anak-anak ia sudah bisa berargumen.
Ya, si ibu pantas bernafas lega. Ia mcrasa bersyukur bahwa selama ini ia tak hanya menasehati ini dan itu, namun memberikan informasi dan penjelasan, serta menyediakan fasilitas buku-buku dan majalah untuk menunjang pengetahuan anaknya. Dan kini ia merasakan manfaat dari kebiasaan tersebut, karena si anak menjadi cukup mempunyai pengetahuan sehingga bisa memilah mana yang baik untuk dirinya dan mana yang tidak baik.
Si ibu memang kerap membacakan buku sambil memperlihatkan gambar-gambarnya pada anak-anaknya. Tak jarang ia juga menunjukkan hasil-hasil riset yang berkaitan dengan hal tersebut. Si ibu tak peduli apa informasi itu dapat diserap dan dimengerti anaknya, ia hanya berharap semoga dapat membekali anaknya untuk menjalani kehidupannya.
Mengenai rokok, ia pernah menyampaikan pada anaknya bahwa menurut laporan saat ini lebih banyak anak muda yang mengalami problem jantung gara-gara semakin sering merokok. Contoh kasus yang terjadi di India, jika tidak diambil tindakan drastis, suatu hari negara ini akan memiliki jumlah pasien jantung yang tertinggi di dunia.
Ia sampaikan pula bahwa, rata-rata kebiasaan merokok meningkat meskipun pendapatan merosot. Di India diperkirakan ada 10,5 juta orang menderita kekurangan gizi. Mereka bisa memiliki menu makanan yang memadai, seandainya uang yang digunakan untuk tembakau dialihkan untuk makanan bergizi.
Dalam kasus rokok, si ibu pun tidak hanya memberi informasi lewat bacaan, namun juga melalui sikap. Jika di dalam angkutan umum ada penumpang yang seenaknya mengepulkan asap rokoknya di depan muka anak-anaknya, si ibu juga tak segan menegur dengan sopan sang perokok. Dalam hal rokok si ibu memang sangat waspada, karena rokok selama ini merupakan pintu masuk narkoba.
Si ibu berharap si anak tidak mudah tergoda oleh bujukan apapun dan dari siapapun untuk hal yang tidak baik bagi dirinya. Ia yakin dengan istilah the power of knowledge atau kekuatan ilmu pengetahuan dapat membuat seseorang memiliki bekal dan benteng yang kukuh untuk menjalani hidupnya agar selamat.
Sumber : www.hidayatullah.com
Posting Komentar untuk "Peran Ibu Dalam Mencegah Anak Merokok"