Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Menanamkan Sikap Santun dan Sifat Terpuji Pada Anak

Cara Menanamkan Sikap Santun dan Sifat Terpuji Pada Anak

Setiap orang tua pasti bahagia memiliki anak yang mengerti sopan santun. Sikap sopan santun yang ada pada diri seorang anak mencerminkan keberhasilan orang tua dalam mendidik anaknya. Sopan santun bukanlah kemampuan atau bakat bawaan anak semenjak dia lahir, akan tetapi sopan santun perlu diajarkan dan ditanamkan oleh orang tua semenjak dini.

Sopan santun merupakan salah satu bentuk dari kesadaran ataupun kepekaan terhadap perasaan orang lain. Sopan santun merupakan modal utama dalam pergaulan sehari-hari. Sifat tersebut akan menjadi bekal bagi anak saat anak beranjak dewasa. Oleh karenanya Selain bimbingan orang tua, karakter anak juga dipengaruhi dari kebiasaan dan budaya di lingkungan anak tumbuh dan berkembang. Dengan demikian peranan orang tua sangat penting untuk membentuk karakter anak terutama karakter sopan santun.

Keluarga merupakan tempat pertama anak menerima pendidikan, termasuk pendidikan pendidikan budi pekerti (sopan santun). Untuk mendapatkan anak yang mempunyai sifat sopan santun dan berakhlak mulia maka ada beberapa cara yang dapat ayah dan bunda lakukan, antara lain :

1. Mengenalkan Nilai-Nilai Agama

Mendidik anak sejak dini sesuai dengan ajaran agama akan membantu menumbuhkan perilaku yang baik dan santun. Ceritakan pada anak tentang kisah keteladanan Nabi Muhammad SAW, karena beliau merupakan teladan yang mempunyai akhlak yang sangat mulia, sebagaimana Allah SWT dalam Al Quran Surat Al Qalam Ayat 4 yang berfirman :

Artinya: “Sungguh, kamu (Muhammad) mempunyai akhlak yang agung” (QS Al-Qalam : 4)

Dalam ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT menyanjung Nabi Muhammad SAW sebagai manusia yang mempunyai akhlak terbaik. Rasulullah merupakan contoh teladan bagi umat Islam. Sifat dan akhlaknya sejak dari kecil sampai menjelang wafatnya bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu orang tua harus mendorong anaknya untuk mencontoh akhlak Rasulullah SAW.

2. Mengajarkan Untuk Terbiasa mengatakan Terima Kasih, Tolong dan Maaf.

Sebagian orang sangat berat mengucapkan kata “Terima kasih”, walaupun ia telah ditolong. Hal ini terjadi karena semenjak kecil ia tidak dibiasakan oleh orang tuanya untuk mengucapkan terima kasih pada saat mendapat pemberian dari orang. Kata terima kasih sangat banyak manfaatnya dan mempunyai dampak besar dalam kehidupan. Ucapan terima kasih bisa menjadi ucapan syukur kepada sang pencipta, juga menjadi sikap dalam menghargai setiap pertolongan dan pemberian dari orang lain.

Mengajari anak supaya mengucapkan kata “terima kasih” sangat mendapat dibantu, dan mengucap kata “tolong” saat dia meminta suatu bantuan, serta dan mengucapkan kata “maaf” saat dia melakukan suatu kesalahan haruslah dibiasakan sedari kecil. Ketiga kata tersebut sangat mencerminkan seseorang mempunyai kepribadian yang baik.

Dengan membiasakan ketiga kata tersebut, maka akan terjalin rasa persaudaraan dan mempererat silaturahmi. Kata-kata tersebut merupakan bentuk penghargaan dan siapapun yang mendengar pasti akan menyukainya.

3. Memberikan Koreksi Bukan Memarahi

Ketika anak melakukan suatu kesalahan maka jangan langsung memarahinya. Tanyakanlah terlebih dahulu, kenapa hal itu dilakukan, apa penyebabnya. Ayah dan bunda bisa mengatakan :"Katakanlah dengan jujur apa yang sebenarnya kamu lakukan nak?,  Ayah dan Bunda berjanji tidak akan marah bila kamu mengatakan dengan jujur". Ketika anak sudah berkata jujur maka ayah dan bunda berikan nasehat dan arahkan anak untuk tidak mengulanginya lagi.

Kadangkala kesalahan yang dilakukan oleh sang anak membuat orang tuanya geram, apalagi apabila kesalahan yang dilakukan sampai merugikan orang lain. Akan tetapi usahakanlah sedapat mungkin agar pada kita menegur jangan sampai melukai hatinya. Salah dalam penanganan bisa menjadikan anak stress, pemarah dan tidak percaya diri.

4.Konsisten Dalam Mengingatkan

Perlu proses dan ketekunan, sehingga benar-benar bisa dipahami oleh anak. Jangan pernah merasa bosan untuk mengingatkan anak tentang perilaku-perilaku yang harus mereka lakukan dan perilaku-perilaku yang harus mereka hindari. Kebiasaan terpuji seperti sopan santun harus diterapkan sejak awal, sehingga lama kelamaan akan menjadi kebiasaan. Karakter dan sifat seseorang tidak terbentuk secara instan, akan tetapi banyak proses yang melatarbelakangi seseorang mempunyai sifat tersebut.

5. Berikan Apresiasi Terhadap Anak

Ayah dan bunda perlu memberikan apresiasi ketika anak melakukan hal-hal terpuji dan hebat. Setiap orang pasti senang dihargai, oleh karenanya berilah dia pujian, karena itu akan menjadikannya merasa diperhatikan dan dihargai. Dengan memberikan apresiasi dan penghargaan pada anak, maka suatu saat hal ini akan membantunya untuk menyadari tentang pentingnya menghargai orang lain.

6. Adanya Keteladanan Dari Orang Tua

Ayah dan bunda merupakan sosok yang ditiru ayah anak. Mereka diibaratkan spons yang siap menyerap apa saja yang dilakukan dan dikatakan ayah dan bundanya. Jadi, anak akan susah memiliki sifat sopan santun jika mereka tidak mendapatkan contoh yang nyata dari ayah dan bundanya.Maka dari itu sangat perlu bagi ayah dan bunda untuk mempraktekkan sifat sopan santun. Jadikanlah sopan santun sebagai ciri khas dan kebiasaan dalam kehidupan keluarga, karena seorang anak akan selalu meniru sifat dari orang tuanya.


Penulis : Julia binti Saridin

Posting Komentar untuk "Cara Menanamkan Sikap Santun dan Sifat Terpuji Pada Anak"