5 Gaya Komunikasi Efektif Yang Perlu Diketahui Dan Diterapkan Dalam Organisasi
Gambar : Komunikasi Efektif
Berkomunikasi merupakan salah satu interaksi antara satu individu dengan individu lainnya. Tujuan dari komunikasi untuk menyampaikan pesan. Pesan yang disampaikan oleh seseorang memiliki gaya dan ciri khas yang berbeda-beda. Perbedaan ini dipengaruhi oleh segi pendidikan, budaya, lingkungan keluarga, pengalaman yang didapatkan. Ada empat gaya dalam berkomunikasi yaitu :
1. Gaya Komunikasi Pasif
Gaya Komunikasi Pasif adalah gaya komunikasi seseorang yang bertindak acuh tak acuh serta mengalah pada orang lain (tidak ingin berkonfrontasi), gaya komunikasi seperti ini biasanya gagal mengungkapkan perasaan atau kebutuhan yang diinginkan. Jenis komunikasi ini biasanya dilakukan oleh seseorang tidak ingin menonjolkan diri, menghindari konflik, dan santai. Akan tetapi gaya komunikasi seperti ini seringkali menimbulkan efek negatif seperti timbulnya kesalahpahaman, memicu kebencian atau membangkitkan amarah. Ciri seseorang bergaya kominasi pasif adalah gestur tubuh yang kurang bagus dan kontak mata yang kurang.
2. Gaya Komunikasi Agresif.
2. Gaya Komunikasi Agresif.
Gaya Komunikasi Agresif yaitu suatu gaya yang memperlihatkan seseorang bersikap agresif yang terlihat pada gaya bicaranya yang keras, kontaknya matanya lebih sering dan mendominasi untuk mengendalikan orang lain. Seringkali gaya komunikasi ini dipakai untuk menyalahkan, mengkritik, mengitimidasi dan menyerang pihak lain. Gaya komunikasi agresif kurang disukai pihak lain, bukan karena kesalahan si komunikator melainkan cara penyampaiannya yang kurang menyenangkan.
3. Gaya Komunikasi Pasif-agresif
3. Gaya Komunikasi Pasif-agresif
Gaya komunikasi ini merupakan gabungan dari gaya komunikasi pasif dan agresif. Orang yang mempunyai gaya komunikasi ini pada permukaannya terlihat seakan-akan pasif dan tidak berdaya. Akan tetapi pada saat yang sama dia sedang mengalami rasa frustasi dan menyimpan ketidakpuasan. Dalam suatu organisasi orang yang mempunyai sikap seperti ini harus diwaspadai, karena di depan pimpinan dia bertindak pasif seakan-akan tidak terjadi apa-apa, akan tetapi kenyataanya dia dapat menyebabkan keretakan tim dengan menyebarkan informasi dan kebencian dalam organisasi. Seseorang yang memiliki gaya komunikasi ini dapat diarahkan untuk berubah dengan cara memahami dan memotivasi mereka.
4. Gaya Komunikasi Asertif.
4. Gaya Komunikasi Asertif.
Gaya Komunikasi Asertif yaitu suatu gaya komunikasi yang menunjukkan seseorang dapat berkomunikasi secara tegas dan jujur serta dapat menjaga dan memnghargai perasaan orang lain yang diajak berkomunikasi. Orang yang mempunyai kemampuan komunikasi asertif dapat menyampaikan apa yang diinginkan tanpa menyinggung dan menyakiti orang yang disampaikan, karena orang yang diajak berkomunikasi merasa terjaga perasaan dan hak-haknya. Cara agar seseorang mampu berkomunikasi asertif adalah mampu menyampaikan pesan sekaligus mampu menjadi pendengar yang baik. Cara terpenting agar seseorang menguasai gaya komunikasi asertif adalah ketenangan dalam berbicara dan menghindari penggunaan kalimat yang menyerang pihak lain.
5. Gaya Komunikasi Manipulatif.
5. Gaya Komunikasi Manipulatif.
Gaya komunikasi manipulatif dipergunakan oleh orang-orang yang mendapatkan hasil dengan cara memanipulasi, berkomunikasi secara licik, mereka menyembunyikan dan jarang menyampaikan apa yang mereka inginkan sehingga pada akhirnya mereka akan mendapatkan apa yang diinginkan tanpa disadari oleh orang lain. Orang yang berkomunikasi secara manipulatif mampu mengontrol hasil percakapan. Akan tetapi ketika seseorang menyadari telah dimanipulasi maka dia akan mendapat respon dan akan kehilangan kepercayaan di masa mendatang. Si Manipulator sebenarnya dapat diarahkan menjadi komunikator yang asertif. Karena dia sebenarnya mempunyai kemampuan dan tujuan yang jelas untuk dicapai, akan tetapi tujuan tersebut tidak boleh dilakukan dengan cara manipulatif.
Untuk menguasai suatu keterampilan dan keahlian seseorang harus melakukan berbagai cara. Menurut K. Anders Ericsson, Michael j. Prirtula Dan Edward T. Cokely dalam penelitian yang mereka lakukan tentang bagaimana cara seseorang bisa menguasai suatu keterampilan hingga menjadi ahli dilakukan dengan tiga cara, yaitu :
1. Latihan yang terfokus yang maksudnya tidak hanya untuk mempertajam suatu keterampilan yang ingin dikuasai. Akan tetapi juga bertujuan agar kita juga harus mendalami hal yang belum dikuasai.
2. Menyediakan waktu khusus untuk berlatih. Untuk mencapai suatu tujuan, kita harus berlatih dan mau menyediakan waktu luang untuk tujuan kita, disamping kesibukan atau rutinitas yang kita jalani. Jangan ada rasa putus asa, bosan. Ketika kita lelah maka istirahatlah bukan berhenti.
3. Berlatih secara berkualitas. Berlatihlah bersama orang yang sudah berpengalaman dalam bidangnya. Dengan cara mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan baik berupa pelatihan atau kegiatan lainnya. Selain itu perbanyaklah membaca dan mencari tahu terhadap apa yang ingin dikembangkan atau didapatkan.
Semua cara di atas bisa dikembangkan untuk menambah kemahiran dalam keterampilan dalam berkomunikasi. Jika saat ini kita masih mengalami kesulitan dalam berkomunikasi maka kita perlu melatih diri, ingat setiap orang yang ahli dalam bidang apapun, karena pada dasarnya seseoang berasal dari kondisi yang sama yaitu pemula, dan akhirnya mereka menjadi ahli karena sudah melalui proses latihan.
Begitu juga halnya ketika kita hendak berkomunikasi di depan banyak orang, selain menguasai gaya komunikasi sebagaimana tersebut di atas, kita harus menguasai materi yang akan disampaikan.
Sumber : www.komunikasipraktis.com
Untuk menguasai suatu keterampilan dan keahlian seseorang harus melakukan berbagai cara. Menurut K. Anders Ericsson, Michael j. Prirtula Dan Edward T. Cokely dalam penelitian yang mereka lakukan tentang bagaimana cara seseorang bisa menguasai suatu keterampilan hingga menjadi ahli dilakukan dengan tiga cara, yaitu :
1. Latihan yang terfokus yang maksudnya tidak hanya untuk mempertajam suatu keterampilan yang ingin dikuasai. Akan tetapi juga bertujuan agar kita juga harus mendalami hal yang belum dikuasai.
2. Menyediakan waktu khusus untuk berlatih. Untuk mencapai suatu tujuan, kita harus berlatih dan mau menyediakan waktu luang untuk tujuan kita, disamping kesibukan atau rutinitas yang kita jalani. Jangan ada rasa putus asa, bosan. Ketika kita lelah maka istirahatlah bukan berhenti.
3. Berlatih secara berkualitas. Berlatihlah bersama orang yang sudah berpengalaman dalam bidangnya. Dengan cara mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan baik berupa pelatihan atau kegiatan lainnya. Selain itu perbanyaklah membaca dan mencari tahu terhadap apa yang ingin dikembangkan atau didapatkan.
Semua cara di atas bisa dikembangkan untuk menambah kemahiran dalam keterampilan dalam berkomunikasi. Jika saat ini kita masih mengalami kesulitan dalam berkomunikasi maka kita perlu melatih diri, ingat setiap orang yang ahli dalam bidang apapun, karena pada dasarnya seseoang berasal dari kondisi yang sama yaitu pemula, dan akhirnya mereka menjadi ahli karena sudah melalui proses latihan.
Begitu juga halnya ketika kita hendak berkomunikasi di depan banyak orang, selain menguasai gaya komunikasi sebagaimana tersebut di atas, kita harus menguasai materi yang akan disampaikan.
Sumber : www.komunikasipraktis.com
Posting Komentar untuk "5 Gaya Komunikasi Efektif Yang Perlu Diketahui Dan Diterapkan Dalam Organisasi"