Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Keteladanan Asma' binti Abu Bakar Pemilik Dua Ikat Pinggang

Asma' binti abu bakar adalah anak dari Abu bakar Ash-Shiddiq. Asma' merupakan saudari dari Aisyah istri dari Rasulullah SAW dan Istri dari sahabat az-Zubair bin al-‘Awwam salah seorang dari sepuluh sahabat yang telah dijamin masuk syurga. Asma dikenal dengan sebutan Dzatun Nithaqain yaitu pemilik dua ikat pinggang. Asma dikenal sebagai sosok pribadi yang sangat Islami dan ia termasuk dalam muslimah yang pertama kali masuk Islam, membelanya.
Kisah Keteladanan Asma' binti Abu Bakar Pemilik Dua Ikat Pinggang
Gambar Ilustrasi. (Foto: neuhauslabs.com)

Adapun sebab Asma' binti Abu Bakar disebut  sebagai Pemilik Dua Ikat Pinggang sebagai berikut : Diriwayatkan dari Hisyam bin 'Urwah dari ayahnya dan Fatimah binti Al Mundzir, dari Asma ia berkata: “Aku mempersiapan perbekalan untuk perjalanan rasulullah di rumah ayahku, pada saat beliau hendak hijrah ke Madinah. Lalu aku tidak mendapatkan sesuatu pun yang dapat digunakan untuk mengikat bekal makanan dan minuman beliau. Maka kemudian akupun berkata kepada Abu Bakar kalau aku tidak punya sesuatu untuk mengikatkan bekal ke tubuhku, kecuali ikat pinggangku, Abu Bakar pun berkata, "Kalau begitu belahlah ikat pinggangmu itu menjadi dua bagian, lalu ikatlah bekal makanan dan minuman itu dengan keduanya. "Perawi mengatakan oleh karena itulah, kemudian Asma' dipanggil dengan julukan pemilik dua ikat pinggang. (H.R. Bukhari).

Diriwayatkan juga dari Ibnu IShaq, didalam Sirah Ibnu Hisyam (1/488). Dikisahkan kepada ku tentang Asma', bahwasanya ia berkata, "Abu Jahal datang (kerumah Abu Bakar) bersama beberapa orang, maka aku keluar menemui mereka. Lalu mereka berkata dimana ayahmu? Aku menjawab, Demi Allah, aku tidak tahu dima dia. Maka Abu Jahal mengangkat tangannya dan menampar pipiku dengan sangat keras samapai anting-antingku terjatuh karenanya. Kemudian mereka pergi.

Kesabaran dan keimanan yang begitu besar dan mendalam. Asma sanggup merahasiakannya, walau ancaman dan siksaan datang padanya, ia tahu bahwa ayahnya bersama Rasulullah harus ia jaga dan ia mengerti bahwa dalam keselamatan Rasulullah Saw terdapat juga keselamatan umat islam.

Ketika ayahnya ingin menyumbangkan seluruh hartanya, ia merelakan deminya dan mendukungnya. Di saat hijrah, ayahnya (Abu Bakar) membawa seluruh hartanya yang berjumlah sekitar 5.000 hingga 6.000 dinar. Kemudian kakeknya yang tidak bisa melihat (tuna netra) Abu Quhafah datang menemui Asma. Kakeknya berkata : "Demi Allah, sungguh aku mendengar bahwa Abu Bakar telah meninggalkanmu pergi dengan membawa seluruh hartanya?''

Mendengar pertanyaan itu, Asma berkata, '''Sekali-kali tidak, wahai, Kakek! Sesungguhnya Ayah telah meninggalkan untuk kami harta yang banyak, kemudian asma mengamnil beberapa butir batu an meletakkannya di atas lubang angin, tempat dimana Abu Bakar sering meletakkan uang dan kemudian menutupinya dengan selembar kain baju.

Kemudian Asma mengambil tangan kakeknya dan meletakkannya diatas tumpukan butiran batu yang telah ditutupi kain tersebut serya berkata : "Letakkan tangan Kakek di atas uang ini." Sang kakek terlihat lega, kemudian berkata : “Kalau Ayahmu meninggalkan harta yang cukup untuk kalian, berarti ia telah berbuat baik dan sudah cukup untuk kalian.” Kemuliaan akhlak Asma dan kecerdikan yang dimilikinya itu telah menenangkan rasa gundah di hati kakeknya.

Asma merupakan mujahidah yang terbaik, ia telah berjihad bersama ayahnya, hartanya, dengan jiwanya. Kemudian ia mendorong anak-anaknya untuk membela kebenaran Islam sebagai para syuhada di jalan Allah.

Asma' dikaruniai oleh Allah SWT umur panjang. Bahkan dikatakan bahwa asma merupakan muslimah dari kaum muhajirin yang paling terakhir meninggal dunia.

Oleh : Julia Wardatul Jannah, Dari Berbagai Sumber

Posting Komentar untuk "Kisah Keteladanan Asma' binti Abu Bakar Pemilik Dua Ikat Pinggang"