Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Solusi Terbaik Agar Anak-Anak Tidak Membuat Keributan Saat Shalat Berjama’ah Di Mesjid

Solusi Terbaik Agar Anak-Anak Tidak Membuat Keributan Saat Shalat Berjama’ah Di Mesjid
Gambar : esqnews.id

Shalat berjama’ah merupakan salah satu amalan yang paling utama yang harus dikerjakan. Bagi orang yang sudah terbiasa shalat berjama’ah, maka tidak akan terasa berat untuk melaksanakannya, akan tetapi yang tidak terbiasa, akan terasa sangat berat untuk mengerjakannya, walaupun kadangkala rumahnya dekat dengan mesjid.

Agar shalat berjama’ah terasa mudah, maka harus dibiasakan sejak dini. Orang tua harus memberi contoh dengan mengajak anaknya untuk melaksanakan shalat berjama’ah ke mesjid. Dengan seringnya orang tua membawa anak ke mesjid, insya Allah sang anak tidak akan asing lagi dengan mesjid. Malah akan timbul kerinduan di dalam hatinya untuk sering ke mesjid.

Selain Shalat berjama’ah, maka permasalahan Shaf shalat juga telah diatur dalam syariat Islam. Hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menyatakan bahwa orang lelaki dewasa shafnya di depan, di belakangnya anak-anak, dan di belakangnya lagi perem-puan. Bahkan dijelaskan pula bahwa sebaik-baik shaf perempuan adalah yang paling belakang, sementara sejelek-jelek shaf perempuan adalah yang terdepan.

Ketentuan tersebut memang baku sampai ada hal-hal tertentu (situasi) yang bisa mengubahnya. Contoh konkretnya, jika perempuan diberi tempat yang khusus di masjid dengan tabir tersendiri yang terpisah dengan lelaki, maka shaf terbaik bagi perempuan adalah yang paling depan sebagaimana shafnya lelaki.

Solusi Terbaik Agar Anak-Anak Tidak Membuat Keributan Saat Shalat Berjama’ah Di Mesjid
Gambar : ibtimes.com

Bagaimana dengan anak-anak? Sebagian besar masjid kita masih belum pro atau diskriminatif pada anak-anak. Mereka tidak diberi tempat dan kurang mendapat perhatian. Orang dewasa tahunya marah jika ada anak-anak yang membuat kegaduhan di masjid, padahal mereka tahu bahwa dunia anak adalah bermain. Mereka main-main sambil belajar, mereka juga main-main sambil beribadah. Sulit memisahkan anak dari dunia permainan.

Sebagian orang dewasa egois, terutama dalam ibadah. Mereka mau khusyu' sendiri tanpa memperhatikan anak-anak. Padahal Rasulullah membiarkan cucunya naik di atas punggungnya ketika beliau sedang sujud, sementara pada saat itu beliau menjadi imam shalat. Demikian juga beliau pernah turun dari mimbar Jum'at ketika melihat cucunya hendak menuju kepadanya. Beliau sangat manusiawi, bahkan pada saat-saat ritual shalat.

Memang shaf yang paling utama bagi anak-anak adalah di belakang orang dewasa. Cuma, jika anak-anak itu dikumpulkan dalam shaf tersendiri di belakang tanpa pembimbing dan tanpa pengawasan orang dewasa, justru sering menimbulkan kegaduhan. Dalam keadaan seperti ini, memisahkan mereka dan menempatkannya di sela-sela shaf orang dewasa, dekat dengan orangtuanya adalah tindakan yang diperbolehkan. Bahkan dalam pandangan kami, justru hal itu yang lebih utama.

Bagaimana dengan tindakan orang yang Anda sebut di atas? Rasulullah bersabda,“Jangan sekali-kali seseorang di antara kamu membuat orang lain berdiri dari tempat duduknya, kemu-dian kamu duduk di tempat tersebut.” (Riwayat Bukhari dan Muslim).

Hadits di atas berlaku umum, termasuk di dalam majelis shalat. Masjid adalah ruang publik di mana semua orang mempunyai hak yang sama dalam batas-batas syariah, termasuk anak-anak.

Selain melanggar hak sebagaimana yang disampaikan Rasulullah dalam hadits di atas, tindakan orang dewasa di atas adalah kejam dan tidak berperikemanusiaan. Tindakan kasar dengan memindahkan anak dari tempat duduknya dan memisahkan dengan orang-tuanya bisa melukai perasaan anak, menimbulkan rasa marah dan kebencian. Padahal kita harus menanamkan kecintaan anak kepada masjid sejak dini. Mungkin saja ketika dipindahkan, anak-anak itu menurut dan tidak protes, tapi luka hatinya siapa yang tahu?

Dalam keadaan seperti itu, bagaimana kita mengajarkan shalat kepada mereka, bagaimana kita menanamkan kecintaan pada agama, dan bagaimana kita menumbuhkan cinta kasih terhadap sesama? Semoga dengan kepedulian dan perhatian kita, semakin meningkatkan kecintaan anak-anak terhadap mesjid, karena sepeninggal kita nantinya, anak-anaklah yang akan memakmurkan mesjid,

Wallahu A'lam Bish Shawab.

Sumber : www.hidayatullah.com

Posting Komentar untuk "Solusi Terbaik Agar Anak-Anak Tidak Membuat Keributan Saat Shalat Berjama’ah Di Mesjid"