Kisah Inovasi di Balik Kesuksesan, Jangan Menyerah Sebelum Mencoba
Bapak Sosrodjojo memiliki kedai teh terkenal di Slawi, Jawa Tengah. Teh yang dijual berasal dari racikan Sosrodjojo sendiri. Setelah merasa cukup tenar di kampungnya, Sosrodjojo mencoba menantang Jakarta. Di Jakarta,Pak Sosrodjojo memasarkan Teh Tubruk Cap Botol produksinya dengan menugaskan para pegawainya mendatangi keramaian orang. Teh Cap Botol ini dikemas dalam kotak seperti layaknya teh yang kita temukan saat ini di pasaran. Namun, demi tujuan pemasaran, Pak Sosrodjojo memberi kesempatan kepada masyarakat untuk mencicipi rasa teh tersebut sebelum membeli.
Setelah mengumpulkan massa dengan berbagai cara, pegawainya akan membuatkan teh yang langsung diseduh ditempat. Namun, cara ini menyebabkan calon pembeli lelah menunggu dan malah banyak yang akhirnya meninggalkan tempat jualan.
Inovasi pertama yang dilakukan adalah menyeduh teh sebaik mungkin, lalu ditempatkan dalam panci-panci besar, kemudian diangkut dengan mobil ke tempat Jualan. Namun, karena Jalan raya yang belum semuanya rata pada masa itu, kebanyakan air teh malah tumpah karena goncangan mobil.
Inovasi selanjutnya adalah memasukkan air teh yang telah diseduh ke botol-botol bekas limun yang sudah dicuci bersih. Ternyata, ini menjadi cara yang paling diminati oleh calon pembeli. Rencana awal yang hanya menyediakan teh dalam botol sebagai sarana icip-icip malah menjadi usaha utama dari Pak Sosrodjojo, yang kemudian terkenal sebagai Teh Botol Sosro.
Teh botol itu sangat diminati terutama orang-orang yang dikejar waktu seperti sopir-sopir dan karyawan swasta. Masyarakat semakin meminatinya setelah Pak Sosro menawarkan pilihan teh botol dingin yang direndam dalam balok-balok es (karena waktu itu belum ada kulkas di Indonesia).
Itulah kisahnya pada tahun 70-an saat Teh Botol Sosro dirintis. Akhirnya, tahun ini kita bisa menikmati teh dalam botol asli Indonesia yang bahkan tidak tergoyahkan oleh Coca Cola dan Pepsi. Namun, tahukah Anda selain 'keberuntungan' Pak Sosro yang sebenarnya tidak berniat menjual teh dalam botol, ada hal lain yang menarik di balik kisah ini? Sebuah perusahaan bermodal besar sudah pernah memikirkan ide minuman teh yang bisa langsung dinikmati dalam botol. Mereka juga menyasar pasar Indonesia, di tahun yang sama dengan keputusan Sosrodjojo untuk membotolkan tehnya. Dengan menggelontorkan sedikit biaya, perusahaan besar itu melakukan riset pasar oleh konsultan terkenal di beberapa kota besar di Indonesia. Tujuannya untuk menyelidiki kemungkinan prospek bisnis teh botol di Indonesia.
Hasilnya Riset Konsultan yang disewa Perusahaan Besar tersebut ternyata negatif, Konsultan mengatakan masyarakat Indonesia tidak akan menyukainya, masyarakat Indonesia lebih menyukai minum teh yang diseduh di dapurnya sendiri. Inilah yang membuat perusahaan itu mengurungkan niat memproduksi teh botol.
Sumber : 101 Kisah Inspiratif, Karya Asep Purna
Gambar : Pixabay.com
Inovasi pertama yang dilakukan adalah menyeduh teh sebaik mungkin, lalu ditempatkan dalam panci-panci besar, kemudian diangkut dengan mobil ke tempat Jualan. Namun, karena Jalan raya yang belum semuanya rata pada masa itu, kebanyakan air teh malah tumpah karena goncangan mobil.
Inovasi selanjutnya adalah memasukkan air teh yang telah diseduh ke botol-botol bekas limun yang sudah dicuci bersih. Ternyata, ini menjadi cara yang paling diminati oleh calon pembeli. Rencana awal yang hanya menyediakan teh dalam botol sebagai sarana icip-icip malah menjadi usaha utama dari Pak Sosrodjojo, yang kemudian terkenal sebagai Teh Botol Sosro.
Teh botol itu sangat diminati terutama orang-orang yang dikejar waktu seperti sopir-sopir dan karyawan swasta. Masyarakat semakin meminatinya setelah Pak Sosro menawarkan pilihan teh botol dingin yang direndam dalam balok-balok es (karena waktu itu belum ada kulkas di Indonesia).
Itulah kisahnya pada tahun 70-an saat Teh Botol Sosro dirintis. Akhirnya, tahun ini kita bisa menikmati teh dalam botol asli Indonesia yang bahkan tidak tergoyahkan oleh Coca Cola dan Pepsi. Namun, tahukah Anda selain 'keberuntungan' Pak Sosro yang sebenarnya tidak berniat menjual teh dalam botol, ada hal lain yang menarik di balik kisah ini? Sebuah perusahaan bermodal besar sudah pernah memikirkan ide minuman teh yang bisa langsung dinikmati dalam botol. Mereka juga menyasar pasar Indonesia, di tahun yang sama dengan keputusan Sosrodjojo untuk membotolkan tehnya. Dengan menggelontorkan sedikit biaya, perusahaan besar itu melakukan riset pasar oleh konsultan terkenal di beberapa kota besar di Indonesia. Tujuannya untuk menyelidiki kemungkinan prospek bisnis teh botol di Indonesia.
Hasilnya Riset Konsultan yang disewa Perusahaan Besar tersebut ternyata negatif, Konsultan mengatakan masyarakat Indonesia tidak akan menyukainya, masyarakat Indonesia lebih menyukai minum teh yang diseduh di dapurnya sendiri. Inilah yang membuat perusahaan itu mengurungkan niat memproduksi teh botol.
Posting Komentar untuk "Kisah Inovasi di Balik Kesuksesan, Jangan Menyerah Sebelum Mencoba"