Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hidup Sesudah Mati, Beberapa Tahapan Perjalanan Hidup Manusia Setelah Kematiannya

Hidup Sesudah Mati, Beberapa Tahapan Perjalanan Hidup Manusia Setelah Kematiannya
Gambar : Pixabay.com

Salah seorang Ulama Tafsir Indonesia, Bey Arifin dalam bukunya Samudera Alfatihah, ketika menafsirkan Ayat ke 4 dari Surat Al-Fatihah yang berbunyi :

مَٰلِكِ يَوْمِ ٱلدِّينِ

Artinya : Yang Menguasai Hari Pembalasan (Q.S AlFatihah :4)

Beliau menjelaskan panjang lebar mengenai ayat tersebut, terutama tentang kehidupan manusia setelah berakhirnya dunia ini. Beliau menjelaskan yakinlah hendaknya kita yakin seyakinnya bahwa memang ada hidup sesudah mati, hidup kekal dan abadi buat selama-lamanya. Itulah hidup yang sebenarnya hidup, bukan hidup sembarang hidup, idup yang tak berakhir dengan mati lagi. Bukan seperti kehidupan di dunia sekarang ini, yaitu hidup sementara, hidup bayangan, hidup berpura-pura hidup, hidup main-main, yang penuh dengan tipu dan kepalsuan.

Hidup sesudah mati menurut Agama Islam terbagi di dalam beberapa masa atau periode, yaitu:

I. Periode Menunggu, Periode ini belangsung sangat lama yaitu masa sesudah seorang meninggal dunia sampai terjadinya kiamat besar, yaitu kematian total yang serentak yang akan menimpa seluruh makhluk hidup, baik manusia, tumbuh-tumbuhan, malaikat, jin dan iblis. Masa periode menunggu ini disebut dengan Alam Kubur atau Alam Barzakh.

II. Periode Peralihan, yaitu suatu periode yang dimulai dari kematian dan kehancuran seluruh alam semesta. Periode ini merupakan proses penggantian dari berakhirnya alam dunia dan dimulainya kehidupan di alam akhirat. Diterangkan dalam banyak ayat-ayat al-Quran dan Hadis-Hadis, bahwa bumi bergoncang sehebat-hebatnya, gunung-gunung berloncatan seperti belalang yang dikejar, manusia berlemparan seperti kapas yang berterbangan. Semua tata surya, galaksi, bintang-bintang, matahari dan planet-planet akan hancur berguguran. Semua makhluk hidup mati serentak. Kejadian ini dinamai KIAMAT BESAR. Keadaan sunyi dan sepi 40 tahun lamanya, tak ada bunyi, tak ada suara, tak ada yang bergerak, angin tak berhembus, lautpun tak beriak.

III. Periode Kebangkitan, dimana semua manusia, malaikat, jin dan iblis yang sudah mati itu dihidupkan kembali. Kebangkitan total. Berapa banyaknya seluruh manusia sejak dari Nabi Adam sampai kiamat besar itu, Allah saja yang mengetahuinya. Semuanya akan hidup kembali dan berdiri di tempat masing-masing lengkap dengan tubuh dan badannya. Setiap makhluk yang pernah hidup di dunia ini akan dihidupkan lengkap jasmani dan rohaninya seperti keadaannya dahulu sebelum mati. Periode ini selain dinamai KIAMAT BESAR, juga dinamai KEBANGKITAN TOTAL, MAHSYAR, atau HARI KEGEMPARAN BESAR. Periode atau masa menunggu setelah dibangkitkan ini akan berlangsung selama 40 tahun dan semuanya menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya. Masa menunggu yang amat panik, letih, lesu, lapar, dahaga, panas, kecuali bagi beberapa golongan manusia yang istimewa, karena mendapat perlindungan dari Allah dengan lindunganNya.

IV. Periode Penghisaban, dimana setiap manusia dan jin tanpa kecuali seorangpun akan dihisab, akan diperhitungkan semua perbuatan, perkataan, gerak-geriknya semasa hidup di dunia ini, akan diminta pertanggunganjawabnya dari masalah yang sekecil-kecilnya sampai kepada yang sebesar-besarnya. Perhisaban atau Pengadilan Akhirat ini hampir sama caranya dengan pengadilan-pengadilan di dunia di zaman moden sekarang ini, dimana Allah SWT sendiri bertindak sebagai Hakim, tanpa Hakim Anggota atau Pengganti. Seluruh Manusia dan Jin menjadi Terdakwa. Sedang seluruh Malaikat menjadi Jaksa Penuntut. Sedang Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul sebagai Pembela.

Proses penghisaban akan dimulai dengan proses tanya jawab, yang ilanjutkan dengan membaca buku catatan amalan, melihat foto-foto, mendengarkan rekaman lalu timbangan raksasa yang menimbang kebajikan dan kejahatan dari yang sekecil-kecilnya sampai kepada yang sebesar-besarnya. Tidak luput dari pertanggungjawaban ini para Nabi dan Rasul, malah merekalah, yang paling berat perianggungjawabannya. Dan yang paling berat pula ialah orang-orang ýang semasa hidupnya memegang kekuasaan seperii Kepala-Kepala Negara, Menteri-Menteri,Pemimpin Besar sampai kepada Pemimpin-Pemimpin Terkecil. Bahkan setiap manusia apa saja kedudukannya dianggap oleh Allah sebagai Pemimpin yang bertanggungjawab dan begitulah seterusnya. Inilah yang dinamai YAWMIDDIN (HARI PERHISABAN).

V. Periode pembalasan adalah periode terakhir yang terjadi setelah semua amalan manusia dihisab atau diadili, setiap orang akan mendapat balasan atas semua perbuatan yang pernah dilakukannya semasa hidupnya di dunia. Perbuatan kebaikan akan Allah dengan segala kenikmatannya dan perbuatan jelek akan dibalas Allah dengan kejahatan yang setimpal. Allah tidak akan menganiaya manusia sedikitpun. Allah Maha Adil, Sebagai konsekwensi dari keadilan itu diadakanlah pembalasan yang setimpal. Ada orang yang masuk syurga dan ada pula yang masuk neraka. Bagi yang masuk surga mereka akan mendapatkan kebahagian dan kesenangan yang tiada pernah dibayangkan sebelumnya, kebahagian yang sangat sempurna yang akan dirasakan untuk selama-lamanya. Sedang yang masuk ke dalam neraka, maka mereka akan merasakan siksa, kesengsaraan dan penderitaan yang tiada terhingga.

Demikianlah kesimpulan dari kehidupan sesudah mati yang akan ditempuh oleh setiap manusia tanpa kecualinya.

Sumber : Tafsir Samudera Alfatihah, karya Bey Arifin

Posting Komentar untuk "Hidup Sesudah Mati, Beberapa Tahapan Perjalanan Hidup Manusia Setelah Kematiannya"