Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bahaya Futur Dan Tips Untuk Mengatasinya

Futur adalah rasa malas atau enggan dalam melakukan kebaikan, futur bisa menyerang siapa saja, ia akan menyerang ahli ibadah, ahli dakwah bahkan para penuntut ilmu. Tanda-tanda seseorang sudah terkena penyakit futur adalah seseorang yang dulu bersemangat dalam melakukan kebaikan tiba-tiba mengalami perubahan, sehingga ibadah atau amalan yang biasa rutin dilaksanakan tiba-tiba menjadi lemah atau malas dalam melakukan kebaikan. Futur atau malas beribadah berasal dari setan, Oleh karenanya ketika merasa terkena futur ingatlah kepada Allah.

Berbagai sebab terjadinya futur pada diri seseorang. Berikut contoh futur yang diambil dari kisah nyata yang penulis dapatkan.
Bahaya Futur Dan Tips Untuk Mengatasinya
Gambar : atsar.id

Alkisah.. ada seorang gadis shalehah, setiap hari ia rajin pergi ke majelis ilmu dan dia juga terbiasa ikut halaqah, sehingga dari kesehariannya nampaklah perubahan yang baik dalam dirinya, seperti rajin beribadah, patuh pada orang tua, berpakaian sesuai syari’at dan berakhlak baik. Menjelang tamat SMP ia ingin melanjutkan pendidikan ke sekolah berasrama, tujuannya adalah agar fokus belajar sambil memperdalam ilmu agama. Setelah mencari informasi dengan membaca brosur-brosur dan iklan di surat kabar, akhirnya iapun memutuskan mendaftar di Sekolah yang jauh dari tempat tinggalnya itu.

Hingga waktu yang ditunggupun tiba, Si Gadis pergi merantau untuk menuntut ilmu dan memperdalam ilmu agama, maka pergilah dia dan menetap disuatu kompleks asrama, disana dia bertemu dengan teman-teman yang baru, hari-hari dia lalui dengan bahagia. Beberapa bulan kemudian nampak perubahan pada dirinya, ibadahnya sudah rada-rada berkurang, pakaiannya yang sebelumnya lengkap dengan selalu memakai kaos kaki, sekarang sudah tidap dipakai lagi. Dia merasakan ada sesuatu yang hilang didalam dirinya tapi tak dia hiraukan dia berusaha menghibur dirinya dengan bersenang-senang dengan temannya.

Pada hari minggu, kebetulan sekolah sekolah saat itu libur, maka dia mengisi kegiatan dengan bersantai-santai, pada saat dia hendak ke kamar mandi, tiba-tiba air di kamar mandinya kering karena listrik padam, sehingga dia memutuskan pergi ke kamar mandi yang lain yang disediakan ditempat asrama. Walaupun terpisah, tapi letaknya tidak terlalu jauh, cukup dengan berjalan kaki saja.

Hingga terjadilah sesuatu yang tidak terduga, ketika sampai di tempat tujuannya, dia masuk ke kamar mandi, samar-samar dari dalam kamar mandi tendengar pembicaan beberapa orang temannya. Rupanya mereka membicarakan tentang dirinya, salah seorang bertanya : “Siapa didalam kamar mandi?”, Kemudian ada yang menjawab : “Si fulan”. Yang lain menambahkan “oh dia itu ya, sekarang sudah Futur, dulu pakaiannya cukup bagus menutup seluruh tubuhnya, sampai-sampai kakinya saja ditutupi dengan memakai kaos kaki, tapi sekarang kaos kakinya sudah tidak dipakai lagi". Mereka terus berbicara tanpa menyadari orang yang diperbincangkan mendengar pembicaraan mereka dari dalam kamar mandi. Mendengar pembicaraan kawan-kawanya itu, dia kemudian merenung, karena tidak menduga sama sekali kalau penampilannya sejak bersekolah disitu mendapat perhatian dari kawan-kawannya.

Rupanya kata-kata temannya tersebut terus menghantuinya, sesampainya dikamarnya, perasaannya gelisah dan tak nyaman dia rasakan, akhirnya pada malam harinya dia menangis mengadu pada Allah tentang apa yang dirasakannya. Beberapa bulan kemudian dia memutuskan untuk ke luar dari tempat pendidikan tersebut dan kembali ke kampung halamannya untuk melanjutkan pendidikan di tempat asalnya. Si Gadis tersebut ingin kembali berkumpul bersama dengan teman-teman semajelis (halaqah) dengannya dahulu.

Itulah sepenggal kisah nyata tentang gambaran futur yang terjadi pada diri seseorang, ada yang kondisinya futurnya tidak terlalu parah, ada juga yang sampai berubah total. Berdasarkan kisah di atas dapat diketahui bahwa lingkungan dan teman-teman yang shaleh sangat mempengaruhi kepribadian seseorang.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya futur. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman yang artinya :

“Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul (Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang shaleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya”. (QS. An Nisa: 69).

Maka berusahalah mencari shahabat yang saleh dan ketika telah didapatkan, janganlah meninggalkannya. Karena dengan ada teman yang shaleh dia akan menegur dan menasehati ketika kita melakukan kesalahan atau kelalaian.

Dalam salah satu riwayat Rasulullah SAW bersabda :

Artinya : “Perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap”. (H.R. Al Bukhari).

Teman yang shaleh akan melindungi kita dari futur, karena iman kita akan semakin kuat apabila selalu bersama oang-orang yang shaleh. Sikap kita ketika futur menyapa adalah dengan bermuhasabah diri dan adukan setiap permasalahan yang dihadapi kepada Allah serta pererat ikatan ukhuwah dengan teman yang shaleh, jangan menjauh dari mereka, perbanyak istigfar didalam diri. Semoga kita menjadi pribadi-pribadi yang taat muhsin dan dicintai oleh Allah SWT.

Penulis : Julia Binti Saridin

Posting Komentar untuk "Bahaya Futur Dan Tips Untuk Mengatasinya"