Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Sahabat Abu Dzar Al Ghifari Dari Kaum Perampok Menjadi Pahlawan Pembela Islam

Kisah Sahabat Abu Dzar Al Ghifari Dari Kaum Perampok Menjadi Pahlawan Pembela Islam
Gambar : Bilal Movie

Bani Ghifar dikenal sebagai kelompok perampok yang kejam. Mereka dijuluki sahabat malam dan kegelapan. Karena mereka akan merampok siapa saja yang dijumpainya. Maka siapapun yang tersesat dimalam hari dan bertemu dengan mereka akan mengalami nasib yang buruk.

Namun, diantara orang-orang Ghifar yang keras, ada seorang yang dipilih Allah untuk mendapatkan hidayah Islam. Dialah Jundub bin Junadah, yang dikenal dengan nama Abu Dzar Al-Ghifari.

Saat jaman jahiliyah, hati Abu Dzar sudah cenderung kepada kebenaran. Dia menolak menyembah berhala. Dia punya keyakinan terhadap Rabb yang Maha besar. Berbeda dengan orang-orang Makkah lainnya yang menyembah para berhala.

Ketika suatu hari Abu Dzar mendengar kabar adanya seorang nabi dan rasul di Makkah, bersegeralah dia melangkah menuju Makkah. Dia berjalan melewati panasnya padang pasir demi berjumpa dengan manusia pilihan Allah.

Abu Dzar memasuki Makkah dengan menyamar. Dia mengamati setiap pembicaraan orang-orang Makkah tentang nabi Muhammad. Hingga akhirnya dia mendapati petunjuk keberadaan Nabi Muhammad.

Bergegas Abu Dzar pergi menuju tempat tinggal Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Dijumpainya Nabi sedang duduk sendiri. Abu Dzar menyapa, “Selamat pagi,wahai kawan sebangsa.”

“Keselamatan untukmu, wahai sahabat," jawab Rasulullah.

"Bacakanlah kepadaku syair-syairmu," kata Abu Dzar.

"Itu bukan syair, melainkan Al-Qur'an yang mulia," jawab Rasulullah.

"Bacakanlah kalau begitu," kata Abu Dzar.

Rasulullah pun membacakan ayat-ayat Al-Qur`an. Abu Dzar mendengarkannya dengan saksama. Dalam hati, dia takjub dan kagum mendengar ayat-ayat Allah yang keluar dari lisan Rasulullah. Hingga tak lama kemudian, Abu Dzar pun mengikrarkan kalimat syahadat.

“Asyhadu an laa ilaaha illa Allah, wa asyhadu anna Muhammadan rasulullah," ucap Abu Dzar, tegas dan mantap.

Rasulullah pun tersenyum. Beliau takjub. Hari ini ada seorang dari bani Ghifar yang terkenal jahat dan kejam, telah menjadi seorang muslim. Lalu beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah memberikan petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya.”

Rasulullah mengingatkan agar Abu Dzar tidak menampakkan keislamannya. Karena waktu itu, Rasulullah masih berdakwah dengan sembunyi-sembunyi. Jika diketahui orang-orang musyrikin Makkah, pasti Abu Dzar akan dianiaya.

'Abu Dzar bertanya, “Wahai Rasulullah,apa yang harus aku lakukan?”

Rasulullah menjawab, "Kembalilah kepada kaummu sampai ada perintahku nanti."

Namun Abu Dzar tak ingin berdiam diri. Dia ingin menyampaikan keislamannya. "Demi Allah, aku tidak akan kembali hingga meneriakkan Islam di dalam masjid."

Lalu Abu Dzar melangkah menuju Kakbah. Di sana dia menyerukan kalimat syahadat. Inilah seruan pertama kalimat syahadat di dalam Masjidil Haram.

Maka, orang-orang musyrik Makkah pun marah. Abu Dzar dianiaya hingga pingsan. Hal ini terjadi beberap kali. Hingga akhirnya, Rasulullah mengutus Abu Dzar untuk pulang ke kaumnya, Bani Ghifar. Abu Dzar pun menurut.

Abu Dzar berdakwah kepada kaumnya. Hingga seluruh Bani Ghifar memeluk Islam. Abu Dzar juga mengajak Bani Aslam untuk memeluk Islam.

Ketika Rasulullah dan kaum muslimin Makkah berhijrah, Abu Dzar pun memimpin Bani Ghifar dan Bani Aslam berhijrah ke Madinah. Rasulullah menyambut kedatangan kedua suku ini dengan gembira. Beliau bersabda, “Suku Ghifar telah diampuni oleh Allah. Suku Aslam telah diselamatkan oleh Allah!”

Abu Dzar Al-Ghifari, semasa jahiliyah bergabung dengan kawanan perampok. Setelah menjadi muslim, dia menjadi pejuang dan pembela Allah dan Rasul-Nya.Dia berperang di jalan Allah. Dia berdakwah meneguhkan kalimat Allah. Hingga akhir hayatnya, Abu Dzar tetap kokoh dengan keimanan yang tertancap di hatinya.

Dari berbagai Sumber

Posting Komentar untuk "Kisah Sahabat Abu Dzar Al Ghifari Dari Kaum Perampok Menjadi Pahlawan Pembela Islam"